KONTAN.CO.ID - Perempuan akan merasa keram dan tidak nyaman saat sakit perut bagian bawah melanda. Ada banyak hal yang berpotensi jadi penyebab munculnya penyakit tersebut. Berbagai macam sistem organ dan jaringan yang berada di area bawah perut bisa membuat kaum Hawa bingung menentukan penyebabnya. Sakit perut bagian bawah ditandai dengan beberapa gejala. Mulai dari muntah, diare, hingga masalah salurang kencing.
Mengetahui penyebab sakit perut bagian bawah berperan penting agar pengobatan bisa lebih efektif. Nah, berikut penyebab sakit perut bagiuan bawah pada wanita menurut
Net Doctor: Radang usus buntu Sakit perut bagian bawah biasanya terjadi karena usus buntu yang meradang. Rasa sakit bisa datang dan pergi serta bergerak menuju bagian kanan.
Baca Juga: Tiga obat alami ini bisa mengobati ambeien Anda mungkin akan merasa mual dan rasa sakitnya berlangsung selama lebih dari 24 jam. Radang usus buntu perlu dioperasi agar sakit perut bagian bawah bisa teratasi. Nyeri kandung kemih Masalah pada kandung kemih juga bisa jadi penyebab sakit perut bagian bawah. Rasa sakit selama atau setelah buang air kecil dapat jadi indikasi adanya infeksi. Sering buang air kecil dan ada darah dalam urin jadi gejala lain yang perlu Anda waspadai. Menstruasi Penyebab sakit perut bagian bawah lainnya adalah menstruasi. Rasa sakit yang timbul karena menstruari akan hilang seiring berjalannya waktu. Jika sakit yang Anda rasakan terlalu hebat, bisa mengonsumsi
pain killer dari farmasi atau melakukan cara lain untuk mengurangi rasa sakit.
Baca Juga: 3 Cara mengeluarkan dahak dari paru-paru dengan cara alami Pelvic Inflammatory Disease
Pelvic Inflammatory Disease atau PID adalah kondisi lain yang menyebabkan sakit perut bagian bawah. Biasanya, PID terjadi karena ada masalah di rahim atau ovari. Jika sudah parah, gejala yang ditimbulkan penyakit ini berupa rasa sakit dan demam dalam waktu yang lama. Selain itu,
Net Doctor menyebutkan, pendarahan tak terduga dan rasa sakit saat berhubungan seksual bisa jadi gejala lain yang perlu Anda perhatikan. Pemindaian kesehatan seksual secara menyeluruh dibutuhkan karena bisa saja disebabkan karena infeksi penyakit seksual menular. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News