JAKARTA. Jaringan operator CDMA Smartfren mengalami gangguan jaringan akibat terputusnya jaringan kabel bawah lautnya tersangkut jangkar kapal. Kejadian pertama dimulai saat putusnya kabel oleh jangkar kapal minyak di antara Pulau Bangka dan Batam Sabtu (23/3) lalu. Jaringan ini merupakan rute utama jaringan internet Smartfren menuju Singapura, sebelum menuju internet global. Perlu diketahui, jaringan internet internasional alias global menjadi jaringan internet dengan akses terbesar bagi pelanggan Smartfren, yakni sekitar 70%-75%.
"Waktu itu kami tidak masalah dengan terputusnya, kabel karena kita punya dua
backup jalur untuk mengatasi itu, yakni jalur darat Sumatera melalui barat dan timur, yang ujung-ujungnya mengarah pada Singapura," kata Merza Fachys, Direktur Teknik Smartfren dalam konferensi pers yang dilakukan di Jakarta, Rabu (27/3). Dengan terputusnya jaringan utama itu, layanan internet masih bisa berjalan melalui jaringan backup trans Sumatera di dua sisi jalur timur dan barat tersebut. Namun, ternyata beberapa jam kemudian, dua jalur backup trans Sumatera tersebut pun ikut putus lantaran tanah longsor yang terjadi di Palembang dan pekerjaan konstruksi. "Pada saat itu kami kolaps. Kami hanya bisa melayani 10% kapasitas internet," tandas Merza. Dengan putusnya jalur darat tersebut, Smartfren hanya mampu melayani data dengan kapasitas terbatas. Penurunan terjadi terhadap layanan data, namun layanan telepon dan SMS masih dapat berjalan normal. Pada waktu itu, proses perbaikan terus dilakukan Smartfren. Hingga minggu malam, perusahaan publik ini masih terus melakukan perbaikan. Untuk membackup layanan internet, Smartfren melakukan kerja sama kilat dengan salah satu operator bandwith yang diharapkan hari Senin sudah bisa beroperasi.
Namun ternyata, operator bandwith tersebut pun mengalami putus jaringan. "Tadi malam yang laut selesai sehingga subuh tadi trafik internet sudah ke jalur biasa," tukas Merza. Adapun Smartfren sendiri menyampaikan permintaan maaf kepada para pelanggannya atas matinya akses layanan data yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini. "Ini musibah yang kita hadapi dan tak terhindarkan. Kita akan belajar dari ini," tegas Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Commercial Smartfren. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri