KONTAN.CO.ID - BERN. Keputusan Arab Saudi memangkas produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari untuk bulan Februari dan Maret membuat UBS mengerek proyeksi harga minyak Brent untuk tahun ini. Mengutip Reuters, UBS menaikkan perkiraannya untuk harga minyak Brent menjadi US$ 60 per barel hingga pertengahan tahun 2021. UBS juga memproyeksi harga minyak Brent diperdagangkan pada level US$ 63 per barel di paruh kedua 2021. Sedangkan untuk harga minyak WTI diperdagangkan lebih rendah US$ 3 per barel dari harga Brent atau berada di kisaran US$ 60 per barel di semester kedua mendatang.
Selain karena pemotongan produksi secara sukarela yang dilakukan Arab Saudi, UBS menyebut, kenaikan target harga minyak ini juga disokong ekspektasi pemulihan tajam dalam permintaan di kuartal kedua yang terjadi berkat keberhasilan vaksin Covid-19 dan peningkatan perjalanan. Dengan langkah Arab Saudi, peningkatan produksi OPEC+ sebesar 500.000 barel per hari (bpd) yang dilakukan sejak Januari ini berbalik secara penuh. Ini membuat pasar minyak mentah global yang lebih ketat di paruh pertama tahun ini, kata analis di bank Swiss tersebut dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters, Kamis (7/1). Baca Juga: Investor fokus pada pemangkasan produksi Saudi, harga minyak naik lagi