KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield Surat Utang Negara (SUN) masih berpeluang melanjutkan tren penurunannya dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini mengingat pasar obligasi domestik masih cukup kondusif dan belum ada sentimen negatif yang benar-benar menekan pasar. Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, peluang berlanjutnya penurunan yield SUN masih cukup terbuka dalam beberapa waktu ke depan selama tidak ada peningkatan risiko perang dagang dan kebijakan moneter Federal Reserve. Sebenarnya, ada risiko tambahan yang tengah dihadapi pasar obligasi beberapa hari terakhir, yakni gagalnya kesepakatan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. Padahal, baik Donald Trump maupun Kim Jong Un selaku pemimpin Korut telah melakukan pembicaraan intensif di Vietnam sepanjang pekan lalu.
Ini penyebab yield SUN masih berpeluang melanjutkan tren penurunan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield Surat Utang Negara (SUN) masih berpeluang melanjutkan tren penurunannya dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini mengingat pasar obligasi domestik masih cukup kondusif dan belum ada sentimen negatif yang benar-benar menekan pasar. Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, peluang berlanjutnya penurunan yield SUN masih cukup terbuka dalam beberapa waktu ke depan selama tidak ada peningkatan risiko perang dagang dan kebijakan moneter Federal Reserve. Sebenarnya, ada risiko tambahan yang tengah dihadapi pasar obligasi beberapa hari terakhir, yakni gagalnya kesepakatan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. Padahal, baik Donald Trump maupun Kim Jong Un selaku pemimpin Korut telah melakukan pembicaraan intensif di Vietnam sepanjang pekan lalu.