KONTAN.CO.ID - Jakarta. Virus corona varian Delta kembali menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Di tengah program vaksinasi, vaksin Covid-19 apa yang efektif melawan infeksi virus corona varian Delta? Singapura melaporkan 328 kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Selasa (7 September). Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak 5 Agustus 2020. Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura diperkirakan akibat varian corona Delta. Di Indonesia, virus corona varian Delta juga turut meningkatkan kasus Covid-19 pada Juni-Agustus 2021. Namun, seiring peningkatan jumlah penerima vaksin Covid-19, tren kasus positif virus corona juga berkurang.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (8/9) ada tambahan 6.731 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.147.365 kasus positif Corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 11.912 orang sehingga menjadi sebanyak 3.876.760 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 626 orang menjadi sebanyak 137.782 orang. Ada macam-macam vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi nasional. Dari berbagai vaksin tersebut, bagaimana keampuhannya terhadap virus corona varian Delta yang belakangan banyak menimbulkan kasus positif Covid-19? Baca juga:
Ada macam-macam vaksin Covid-19, siapa yang ampuh melawan virus corona varian Delta? Satgas Covid-19 mencatat hingga 8 September 2021 jumlah penerima vaksin dosis pertama sebanyak 69.194.539 orang. Sedangkan jumlah penerima vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 39.721.571 orang. Lalu penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga sebanyak 737.337 orang. Program vaksin Covid-19 akan terus digencarkan di berbagai daerah. Pasalnya, jumlah penerima vaksin Covid-19 tersebut masih jauh dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720. Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19, pemerintah menetapkan sejumlah vaksin. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) terhadap 7 vaksin Covid-19 di Indonesia sejak Januari 2021 hingga saat ini. Adapun tujuh vaksin yang sudah mendapat EUA dari BPOM yakni Sinovac, vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V. Namun, sejauh ini pemerintah baru menggunakan 5 vaksin Covid-19, yakni Sinovac, Sinopharm, Moderna, Pfizer dan AstraZeneca. Lalu bagaimana kemampuan vaksin tersebut mencegah infeksi virus corona varian Delta? Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 menegaskan, masyarakat tidak perlu pilih-pilih vaksin. Semua vaksin Covid-19 terbukti berhasil menciptakan antibodi dalam tubuh untuk mencegah infeksi virus corona. Namun baru-baru ini, hasil analisa Satgas Covid-19 menemukan rincian efektivitas sejumlah vaksin dalam mencegah infeksi virus corona varian Delta. Virus corona varian Delta memang menjadi perhatian banyak negara karena meningkatkan risiko penularan Covid-19 hingga 60%. Baca juga
: Terbuka untuk masyarakat umum, cek lokasi vaksin Moderna & Pfizer di Jakarta Berdasarkan data Satgas Covid-19, analisa tersebut hanya menggunakan dua jenis vaksin Covid-19 yakni Pfizer dan AstraZeneca. Berikut perbandingan kemampuan vaksin Covid-19 dalam melawan virus corona varian Delta. Vaksin Covid-19 Pfizer
- Vaksin Covid-19 Pfizer memiliki efektivitas mencegah munculnya gejala akibat virus corona varian Delta sebesar 36% pasca penyuntikan dosis 1.
- Vaksin Covid-19 Pfizer memiliki efektivitas mencegah munculnya gejala akibat virus corona varian Delta sebesar 88% pasca penyuntikan dosis 2.
- Vaksin Covid-19 Pfizer memiliki efektivitas mencegah rawat inap akibat virus corona varian Delta sebesar 94% pasca penyuntikan dosis 1.
- Vaksin Covid-19 Pfizer memiliki efektivitas mencegah rawat inap akibat virus corona varian Delta sebesar 96% pasca penyuntikan dosis 2.
Vaksin Covid-19 Astrazeneca
- Vaksin Covid-19 Astrazeneca memiliki efektivitas mencegah munculnya gejala akibat virus corona varian Delta sebesar 30% pasca penyuntikan dosis 1.
- Vaksin Covid-19 Astrazeneca memiliki efektivitas mencegah munculnya gejala akibat virus corona varian Delta sebesar 67% pasca penyuntikan dosis 2.
- Vaksin Covid-19 Astrazeneca memiliki efektivitas mencegah rawat inap akibat virus corona varian Delta sebesar 71% pasca penyuntikan dosis 1.
- Vaksin Covid-19 Astrazeneca memiliki efektivitas mencegah rawat inap akibat virus corona varian Delta sebesar 92% pasca penyuntikan dosis 2.
Itulah perbandingan kemampuan vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca dalam melawan virus corona varian Delta. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 mengingatkan agar masyarakat aktiv mendapatkan dua dosis vaksin dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto