UMP 2025 - Jakarta. Upah minimum provinsi (UMP) 2025 diperkirakan hanya akan naik tipis dari tahun 2024. Paling banyak, kenaikan UMP 2025 sebesar 5%. Sebelum naik, cek UMP tahun 2024 yang berlaku saat ini. Hingga saat ini pembahasan upah minimum untuk tahun depan masih bergulir. Pengusaha dan buruh belum mencapai kesepatakan terkait rumusan kenaikan upah pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagai permohonan uji materiil UU Cipta Kerja, termasuk di dalamnya mengenai ketentuan upah. Pihak pekerja menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025 tidak memakai formula berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 51/2023 tentang Pengupahan. Beleid yang berlaku sejak sejak 10 November 2023 dianggap tidak berlaku menyusul putusan MK tersebut.
Di sisi lain, pihak pengusaha tetap berpandangan penentuan upah minimum 2025 masih memakai PP No. 51/2023. Kalangan pengusaha juga keberatan jika kenaikan upah terlalu tinggi, seperti dituntut buruh yakni 8%-10%. Pasalnya, sangat membenani pihak industri di tengah ekonomi yang masih berat dan pelemahan daya beli.
Baca Juga: Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA, BNI, BRI, Mandiri, Mudah Tanpa Repot Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mengatakan, pengusaha tidak menolak adanya kenaikan upah minimum tahun depan. Hanya saja, Apindo meminta dalam penentuan upah kudu mempertimbangkan kondisi ekonomi dan industri. "Kami berharap penetapan UMP 2025 masih mengikuti ketentuan PP No. 51/2023 karena dianggap cukup adil untuk upah minimum," katanya saat berbincang dengan KONTAN, Minggu (17/11). Bob menjelaskan, dengan merujuk PP No. 51/2023, besaran kenaikan UMP 2025 mencapai 3,5% dengan asumsi inflasi Oktober 2024 sebesar 1,71%, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 sebesar 4,95%, dan dengan indeks alfa yang dibapakai 0,10-0,30. Meski kenaikan upahnya 3,5%, nyatanya penguasaha harus menanggung beban biaya upah lebih dari 6%-7%. "Harus diingat, tidak hanya upah minimum untuk pekerja paling bawah saja yang naik, tapi pekerja ats dan gajinya lebih besar juga ikut menyesuaikan," sebutnya. Apindo tidak sepakat dengan anggapan kenaikan upah yang tinggi maka daya beli meningkat, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Menurut Bob, sejatinya inflasi rendah akibat barang impor murah yang dikonsumsi masyarakat. Sementara indutris dalam negeri justru terpuruk akibat banjir produk impor murah. "Satu sisi ditekan kenaikan upah untuk ungkit daya beli, tapi di sisi lain industri hancur akibat produk impor," keluhnya. Atas dasar itu, Apindo meminta kenaikan UMP 2025 dibarengi dengan pemangkasan PPN dan PPH, sehingga menjadi stumulus bagi industri untuk mempertahankan kinerja. Kalangan pekerja tetap menolak penetapan UMP 2025 memakai rumusan sesuai PP No. 51/2023. Pasalnya, dalam formula upah tersebut terdapat indeks tertentu berada di rentang nilai 0,10 sampai dengan 0,30. Adanya indeks koefisien ini yang membuat rezim upah murah terus dipertahankan. Sebab itu, buruh menuntut jika masih memakai PP No. 51/2023, maka indeks koefisien sebagai pembagi upah yakni 1,0-1,2. "Buruh menolak penetapan upah memakai PP No. 51/2023 karena tidak sesuai dengan putusan MK," tandas Presiden KSPI Said Iqbal. Dengan asumsi indeks koefisien 1,2 sesuai usulan buruh, inflasi Oktober 2024 sebesar 1,71%, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 sebesar 4,95%, maka UMP 2025 minimal sebesar 7,65% .
Tonton: Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat, Ini Pemicunya Yang terang, kenaikan UMP 2025 hingga 10% bukan tanpa dasar. Menurut Said, daya beli buruh turun hingga 30% lantaran dalam dua tahun belakangan ini inflasi di kisaran 2,5% sedangkan kenaikan upah hanya 1,6% atau di bawah inflasi. Tak ayal, pendapatan buruh menjadi tekor. Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli belum bisa memastikan apakah penetapan dan pengumuman upah minimum 2025 pada 21 November atau mundur. Pasalnya, pemerintah masih menggodok aturan pengupahan baru pasca putusan MK. Berdasarkan, aturan sebelumnya yakni PP No.51/2023, upah minimum ditetapkan dan diumumkan paling lambat 21 November untuk provinsi dan 30 November untuk kabupaten/kota. Meski demikian, Yassierli memastikan, UMP 2025 bakal naik. UMP 2024 UMP 2024 telah naik dibandingkan tahun 2023. Berikut daftar UMP 2024 di 38 provinsi di Indonesia: 1. UMP 2024 Aceh, Rp 3.460.672; naik 1,38% dibandingkan tahun 2023 2. UMP 2024 Sumatera Utara, Rp 2.809.915, naik Rp 99.122 (3,67%) 3. UMP 2024 Sumatera Barat, Rp 2.811.499 naik Rp 68.973 (2,52%) 4. UMP 2024 Riau, Rp 3.294.625 naik Rp 102.963 5. UMP 2024 Jambi, Rp 2.037.121, naik Rp 94.000 (3,2%) 6. UMP 2024 Sumatera Selatan, Rp 3.456.874, naik Rp 52.629 (1,55%) 7. UMP 2024 Bengkulu, Rp 2.507.079, naik Rp 88.500 (3,38%) 8. UMP 2024 Lampung, Rp 2.716.496, naik Rp 83.212 (3,160%) 9. UMP 2024 Bangka Belitung, Rp 3.640.000 naik Rp 139.904 (4,06%) 10. UMP 2024 Kepulauan Riau, Rp 3.402.492 (3,76%) 11. UMP 2024 DKI Jakarta, Rp 5.067.381 (3,38%) 12. UMP 2024 Jawa Barat, Rp 2.057.495,17 naik Rp 70.825 (3,57%) 13. UMP 2024 Jawa Tengah, Rp 2.036.947 (4,02%) 14. UMP 2024 Daerah Istimewa Yogyakarta, Rp 2.125.897, naik Rp 144.115 (7,27%) 15. UMP 2024 Jawa Timur, Rp 2.65.244,30 naik Rp 125.000 (6,13%) 16. UMP 2024 Banten, Rp 2.727.812 naik Rp 66.532 (2,50%) 17. UMP 2024 Bali, Rp2.713.672 naik Rp 100.000 (3,68%) 18. UMP 2024 Nusa Tenggara Barat, Rp 2.444.067, naik Rp 72.660 (3,06%) 19. UMP 2024 Nusa Tenggara Timur Rp 2.186.826, naik Rp 62.832 (2,96%) 20. UMP 2024 Kalimantan Barat, Rp 2.702.616 (3,6%) 21. UMP 2024 Kalimantan Tengah, Rp 3.181.013, naik 8,84% 22. UMP 2024 Kalimantan Selatan, Rp 3.282.812, naik Rp 132.835 (4,22%) 23. UMP 2024 Kalimantan Timur, Rp 3.360.858 naik Rp 159.459 (6,20%) 24. UMP 2024 Kalimantan Utara, Rp 3.361.653, naik 3,38% 25. UMP 2024 Sulawesi Utara, Rp 3.545.000 naik Rp 57.920 (1,67%) 26. UMP 2024 Sulawesi Tengah, Rp 2.736.698, naik Rp 137.152 (8,73%) 27. UMP 2024 Sulawesi Selatan, Rp 3.434.298,00 (1,45%) 28. UMP 2024 Sulawesi Tenggara, Rp 2.885.964 naik Rp 126.980 (4,6%) 29. UMP 2024 Gorontalo, Rp 3.025.100 naik 1,19% 30. UMP 2024 Sulawesi Barat, Rp 2.914.958, naik Rp 43.163 (1,50%) 31. UMP 2023 Maluku, menunggu putusan resmi 32. UMP 2024 Maluku Utara, Rp 3.200.000, naik Rp 221.646,57 (7,5%) 33. UMP 2024 Papua, Rp 4.024.270 naik Rp 159.574 (4,14%). 34. UMP 2024 Papua Barat Rp 3.393.000 naik Rp 111.000 (0,3%) 35. UMP 2024 Papua Tengah, Rp 4.024.270 Naik Rp 159.578 (4,13%) UMP provinsi baru, yakni Papua Selatan, Papua Barat dan Papua Pegunungan mengikuti daerah asal sebelumnya. UMP 2023 Sebagai pembanding, berikut daftar UMP 2023 yang berlaku saat ini di seluruh Indonesia: 1. UMP 2023 Aceh, Rp3.413.666,00; naik sebesar 7,81% 2. UMP 2023 Sumatera Utara, Rp2.710.493,93 (7,45%) 3. UMP 2023 Sumatera Barat, Rp2.742.476,00 (9,15%) 4. UMP 2023 Riau, Rp3.191.662,53 (8,61%) 5. UMP 2023 Jambi, Rp2.943.033,08 (9,04%) 6. UMP 2023 Sumatera Selatan, Rp3.404.177,24 (8,26%) 7. UMP 2023 Bengkulu, Rp2.418.280,00 (8,05%) 8. UMP 2023 Lampung, Rp2.633.284,59 (7,90%) 9. UMP 2023 Bangka Belitung, Rp3.498.479,00 (7,15%) 10. UMP 2023 Kepulauan Riau, Rp3.279.194,00 (7,51%) 11. UMP 2023 DKI Jakarta, Rp4.901.798,00 (5,60%) 12. UMP 2023 Jawa Barat, Rp1.986.670,17 (7,88%) 13. UMP 2023 Jawa Tengah, Rp1.958.169,69 (8,01%) 14. UMP 2023 Daerah Istimewa Yogyakarta, Rp1.981.782,39 (7,65%) 15. UMP 2023 Jawa Timur, Rp2.040.244,30 (7,86%) 16. UMP 2023 Banten, Rp2.661.280,11 (6,40%) 17. UMP 2023 Bali, Rp2.713.672,28 (7,81%) 18. UMP 2023 Nusa Tenggara Barat, Rp2.371.407,00 (7,44%) 19. UMP 2023 Nusa Tenggara Timur Rp2.123.994,00 (7,54%) 20. UMP 2023 Kalimantan Barat, Rp2.608.601,75 (7,16%) 21. UMP 2023 Kalimantan Tengah, Rp3.181.013,00 (8,85%) 22. UMP 2023 Kalimantan Selatan, Rp3.149.977,65 (8,38%) 23. UMP 2023 Kalimantan Timur, Rp3.201.396,04 (6,20%) 24. UMP 2023 Kalimantan Utara, Rp3.251.702,67 (7,79%) 25. UMP 2023 Sulawesi Utara, Rp3.485.000,00 (5,26%) 26. UMP 2023 Sulawesi Tengah, Rp2.599.456,00 (8,73%) 27. UMP 2023 Sulawesi Selatan, Rp3.385.145,00 (6,93%) 28. UMP 2023 Sulawesi Tenggara, Rp2.758.984,54 (7,10%) 29. UMP 2023 Gorontalo, Rp2.989.350,00 (6,74%) 30. UMP 2023 Sulawesi Barat, Rp2.871.794,82 (7,20%) 31. UMP 2023 Maluku, Rp2.812.827,66 (7,39%) 32. UMP 2023 Maluku Utara, Rp2.976.720,00 (4,00%) 33. UMP 2023 Papua, Rp3.864.696,00 (8,50%).
Baca Juga: Desember 2024 Biaya Pembuatan Paspor Naik, Ini Cara Buat Paspor Secara online Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto