Ini Pertimbangan PGN Minta Harga Gas US$ 4,72 per MMBTU di Hulu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meminta insentif harga gas bumi dari hulu sebesar US$ 4,72 per MMBTU.

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengungkapkan, pemberian harga gas bumi tersebut untuk mengakselerasi pembangunan jaringan gas (Jargas) rumah tangga.

Menurutnya, saat ini harga gas hulu rata-rata ada di kisaran US$ 6,5 per MMBTU hingga US$ 7 per MMBTU. Besarnya harga gas bumi dari hulu dinilai menyulitkan kegiatan investasi perusahaan.


"Ini yang kami mohonkan kiranya kalau kami bisa didukung untuk mendapatkan harga gas hulu itu maksimal US$ 4,72 per MMBTU," ungkap Haryo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (1/2).

Baca Juga: Sektor Industri Tuntut Komitmen Pasokan Gas US$ 6 Per MMBTU

Haryo menjelaskan, dalam berinvestasi PGN bertanggung jawab untuk mengembalikan investasi, walau tetap memberikan layanan ke masyarakat dengan harga yang murah. 

Dengan demikian perusahaan harus cari cara untuk tetap memiliki kemampuan membangun jaringan gas sesuai yang dicanangkan pemerintah.

Hingga tahun 2022, pembangunan jargas mencapai 982 ribu sambungan rumah (SR). Jumlah ini terdiri dari 597.708 SR yang didanai dari APBN dan 382.652 SR dari investasi PGN.

Untuk tahun ini, pembangunan jargas ditargetkan mencapai 1 juta SR. Sebanyak 400.000 SR akan dipenuhi PGN dari investasi internal, sementara itu sisanya dipenuhi lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta melibatkan swasta.

"Kemampuan PGN karena investasi PGN sendiri di 400.000 SR, harapannya sisa 600.000 itu bisa dilakukan oleh pemeritah melalui KPBU dan swasta lain," pungkas Haryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi