Ini pertimbangan Sri Mulyani hingga berharap ekonomi Indonesia tumbuh positif di 2020



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani masih berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 bisa positif pada tahun 2020 ini.

Seperti diketahui, akibat pandemi virus corona (Covid-19) ekonomi Indonesia ikut tertekan. Meski begitu, adanya berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dengan stimulus ini kita berharap bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 0%," ujar Sri usai rapat terbatas, Rabu (3/6).


Baca Juga: Defisit APBN 2020 melebar hingga 6,34% dari PDB, pemerintah revisi Perpres 54/2020

Sri menegaskan pemerintah masih menggunakan asumsi pertumbuhan antara 2,3% hingga -0,4%. Meskipun saat ini dinilai sulit untuk mencapai angka 2,3%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020 sebesar 2,97%. Pada kuartal kedua tekanan dinilai lebih berat karena adanya perluasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah.

"Kita berharap dengan PEN ini kuartal Ketiga dan keempat bisa mengejar kembali itulah yang kita lakukan," terang Sri.

Sri bilang program PEN akan dilakukan secara cepat dengan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020. Setelah revisi rampung, maka penggunaan APBN sesuai program PEN bisa dilakukan.

Baca Juga: Ekonomi Australia masuk jurang resesi, pertama kali dalam 3 dekade terakhir

Dalam program PEN terdapat perubahan anggaran untuk penanganan Covid-19. Berdasarkan revisi, anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 677,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli