JAKARTA. Seiring meluasnya jaringan layanan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong pertumbuhan fee based income (FBI). Budi Satria, Corporate Secretary BRI mengatakan, di tahun 2014, pencapaian FBI meningkat 24,9% dibanding tahun 2013 yakni dari Rp 4,9 triliun menjadi sebesar Rp 6,1 triliun. "Fee ATM & e channel merupakan fee income berbasis transaksional yang memberikan kontribusi terbesar bagi fee based income BRI," ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Selasa (3/2). Untuk itu, BRI tidak main–main dalam menggenjot kinerja bisnisnya melalui transaksi e-channel dan e-banking. Melalui pemanfaatan teknologi terkini, Budi mengatakan, BRI sangat serius menggarap transaksi masa depan ini.
Hal itu ditunjukkan dengan kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, Mobile Banking dan Internet Banking BRI. Budi Satria memaparkan, dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 66,3% yoy dari 19,4 juta menjadi 32,2 juta di Triwulan IV/2014. Sedangkan jumlah pengguna Mobile Banking BRI yang pada Triwulan IV/2013 tercatat sebanyak 5,9 juta, meningkat 49,3% menjadi 8,8 juta pada Triwulan IV/2014. Dan untuk jumlah pengguna Internet Banking BRI naik 103,8% yoy, dari 1 juta menjadi 2,1 juta.