Ini pola makan yang disarankan pakar Unair agar kuat menjalankan puasa Ramadhan



KONTAN.CO.ID -  Bulan Ramadhan menjadi bulan yang spesial untuk umat muslim. Selama kurang lebih 30 hari lamanya umat muslim melaksanakan ibadah puasa. 

Masa-masa berpuasa ini menjadi momen yang menyenangkan terlebih saat berbuka bersama keluarga. 

Karena hanya datang sekali dalam satu tahun, tidak sedikit keluarga yang menyiapkan beragam masakan selama puasa Ramadhan. 


Meski begitu, tetap perhatikan kandungan nutrisi serta pola makan selama Anda melaksanakan puasa. 

Melansir dari laman Universitas Airlangga (Unair), Mahmud Aditya Rifqi, ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, memberikan tips mengatur pola makan yang sehat selama berpuasa. 

Berikut ini rangkuman dari laman Unair tentang pola makan saat sahur dan berbuka yang disarankan oleh ahli gizi Unair. 

Baca Juga: Tidak baik untuk kesehatan, ini takjil yang perlu dihindari selama puasa Ramadhan

Pola makan saat sahur

Banyak yang mengira makan dengan banyak saat sahut bisa membuat tubuh tahan menjalani puasa selama seharian. Alih-alih makan yang terlalu banyak, Anda sebaiknya memperhatikan asupan cairan. 

Tubuh selama kurang lebih 14 jam tidak mendapatkan asupan cairan selama berpuasa. Karenanya memenuhi kebutuhan cairan saat sahur menjadi hal utama. 

Pastikan untuk tetap mengkonsumsi air sebanyak 8-10 gelas tiap harinya. Pembagian konsumsi air tersebut cukup mudah.

Saat sahur minumlah 3 gelas air putih. Lalu saat minum segelas air saat berbuka. Sisa jumlah air yang perlu dikonsumsi dipenuhi saat makan, sebelum tarawih, dan sebelum tidur. 

Konsumsi makanan yang mengandung air seperti sup sayur dan buah-buahan yang mengandung air contohnya semangka dan buah pir. 

Agar tidak mudah lapar, pilih makanan yang mengandung serat yang tinggi. Makanan tinggi serat bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama. 

Pola makan saat berbuka

Setelah seharian menahan lapar dan haus, tidak sedikit masyarakat yang "balas dendam" saat berbuka puasa. Banyak masyarakat yang langsung menyantap makanan berat seperti nasi saat baru berbuka puasa. 

Mahmud menyarankan agar berbuka dengan makanan yang sederhana. Air putih dan buah kurma bisa menjadi pilihan berbuka yang sederhana. 

Untuk makanan yang berat sebaiknya dikonsumsi setelah shalat maghrib. Jangan lupa untuk menjaga konsumsi gula saat berpuasa. 

Selain makanan berat saat baru saja berbuka, takjil yang terlalu manis juga tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering.

Kurangi takjil yang mengandung gula tinggi agar tidak mempengaruhi kesehatan tubuh di kemudian hari.  

Selanjutnya: Ini cara agar anak terhindar dari dampak negatif menonton TV, simak apa saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News