JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berharap ada pendapatan turunan dari layanan pembayaran premi BPJS berupa pendapatan berbasis komisi alias fee based income. Menurut Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, potensi bisnis yang diperoleh dari kerjasama yang dilakukan BRI dalam rangka BPJS sangat banyak dan beragam. "Potensi bisnis itu tidak hanya dari sisi peningkatan dana pihak ketiga saja. Namun juga dari sisi peningkatan fee based income, potensi salary based loan, cash management, ataupun payroll system," kata Ali, Rabu (8/1). Sayang, Ali tidak menyebutkan berapa potensi bisnis yang bisa diraih BRI. Ali hanya menggambarkan, untuk posisi September 2013, total fee based income meningkat 22,3%, di mana pertumbuhan tertinggi berasal dari pertumbuhan fee based income terkait dengan transaksi e-banking (63,4%), trade finance (59,1%) dan Jasa Pembayaran (31,4%).Menurut Ali, dengan melayani BPJS, BRI tidak hanya dapat menangkap peluang bisnis dari para peserta individual BPJS, namun juga dari perusahaan-perusahaan di Indonesia, baik perusahaan korporasi maupun usaha UMKM serta pemberian pelayanan perbankan terhadap rumah sakit, puskesmas, klinik maupun apotik yang ada di seluruh Indonesia.Ali juga berharap, para peserta BPJS akan semakin nyaman untuk menggunakan jasa dan produk perbankan, khususnya jasa dan produk BRI. "Dengan demikian, selain adanya peningkatan financial inclusion masyarakat, maka diharapkan secara langsung bisnis BRI akan semakin berkembang dan fee based income yang didapatkan juga semakin meningkat," terang Ali.
Ini potensi bisnis BPJS bagi BRI
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berharap ada pendapatan turunan dari layanan pembayaran premi BPJS berupa pendapatan berbasis komisi alias fee based income. Menurut Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, potensi bisnis yang diperoleh dari kerjasama yang dilakukan BRI dalam rangka BPJS sangat banyak dan beragam. "Potensi bisnis itu tidak hanya dari sisi peningkatan dana pihak ketiga saja. Namun juga dari sisi peningkatan fee based income, potensi salary based loan, cash management, ataupun payroll system," kata Ali, Rabu (8/1). Sayang, Ali tidak menyebutkan berapa potensi bisnis yang bisa diraih BRI. Ali hanya menggambarkan, untuk posisi September 2013, total fee based income meningkat 22,3%, di mana pertumbuhan tertinggi berasal dari pertumbuhan fee based income terkait dengan transaksi e-banking (63,4%), trade finance (59,1%) dan Jasa Pembayaran (31,4%).Menurut Ali, dengan melayani BPJS, BRI tidak hanya dapat menangkap peluang bisnis dari para peserta individual BPJS, namun juga dari perusahaan-perusahaan di Indonesia, baik perusahaan korporasi maupun usaha UMKM serta pemberian pelayanan perbankan terhadap rumah sakit, puskesmas, klinik maupun apotik yang ada di seluruh Indonesia.Ali juga berharap, para peserta BPJS akan semakin nyaman untuk menggunakan jasa dan produk perbankan, khususnya jasa dan produk BRI. "Dengan demikian, selain adanya peningkatan financial inclusion masyarakat, maka diharapkan secara langsung bisnis BRI akan semakin berkembang dan fee based income yang didapatkan juga semakin meningkat," terang Ali.