Ini prediksi harga emas sampai akhir tahun



JAKARTA. Patut diingat penundaan kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sesungguhnya membuat situasi ketidakpastian dalam pasar semakin panjang. Analis menilai hal ini akan menghantui pergerakan harga emas sampai pengujung tahun 2015.

Mengacu Bloomberg, Jumat (19/6) pukul 19.42 WIB harga emas kontrak pengiriman bulan Agustus 2015 di divisi Commodity Exchange (Comex) turun 0,08% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi US$ 1.201,70. Selama sepekan harga emas naik 1,86%. Sementara harga emas sejak awal tahun atau year to date hanya naik 1,35%.

Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di tahun ini yaitu US$ 1.302,90, yang dicapai pada 22 Januari 2015. Sedangkan, harga terendah emas tahun ini adalah US$ 1.302,90, yang dicapai pada 17 Maret 2015.


Perlu di ketahui seusai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (18/6), Gubernur Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen menyatakan, kenaikan suku bunga The Fed mundur hingga akhir Desember 2015 atau awal tahun 2016. Suku bunga acuan The Fed masih bertengger di posisi 0,25%.

Alwi Assegaf, Research PT SoeGee Futures mengatakan di tengah horizon ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed, sampai akhir tahun harga emas spot akan terus berada dalam tekanan dan kalaupun menguat tidak akan signifikan.

Sebab, “Selama masih ada ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed, nantinya akan terus - menerus terjadi aksi bargain hunting ketika harga mendekati level support dan aksi profit taking ketika harga mendekati level resistance,” jelas Alwi.

Alwi menambahkan ada sentimen positif yang dapat menopang harga emas salah satunya adalah gejolak kondisi geopolitik. Contohnya, ketika kondisi ketidakpastian perihal penyelesaian krisis utang Yunani makin mencuat, emas otomatis akan diburu sebagai aset lindung nilai.

Mengacu hal tersebut Alwi memprediksi sampai akhir tahun pergerakan harga emas spot akan berada di level support US$ 1.132 dan resistance US$ 1.250. Sementara, harga akan banyak bermain di level US$ 1.160 – US$ 1.200 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto