Ini prediksi model telepon genggam yang akan memenangkan pasar



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tren ponsel pintar terus alami evolusi. Pada tahun ini ponsel Vivo memprediksi desain layar penuh dan kualitas kamera depan, serta peningkatan AI akan diburu oleh market.

Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia menyatakan bahwa ponsel telah mengalami evolusi seiring perkembangan zaman, mulai dari ponsel berkamera pertama dengan layar hitam putih kecil, hingga smartphone berukuran saku saat ini dengan rasio layar-ke-bodi lebih dari 90%, dan mampu menangkap gambar berkualitas tinggi bak kamera profesional.

"Vivo akan terus memaksimalkan teknologi, baik di sisi hardware atau software pendukungnya serta dengan AI yang kian cerdas sehingga menjadi salah satu fitur favorit bagi pengguna," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/2).


Menurutnya, beberapa tahun terakhir menjadi momentum yang sangat menarik di industri smartphone global. Berbagai konsep smartphone futuristik yang hanya menjadi agenda sebelumnya, berhasil diwujudkan dan telah menjadi bagian dari gaya hidup konsumen di seluruh dunia.

Karenanya, desain smartphone tanpa notch dan fitur kamera depan yang semakin berkualitas akan digarap perusahaan untuk menjawab kebutuhan konsumen.

Ia bilang, Vivo sendiri untuk layar penuh telah berupaya melalui desain kamera di concept phone APEX™. Dengan kamera depan pop-up yang bisa menyembul ke atas, produknya disebut mampu meningkatkan rasio layar-ke-bodi smartphone dengan menghapus notch atau poni yang ada di layar bagian atas sehingga tercapai desain layar FullViewTM.

Sedangkan untuk kamera depan, Edy menyebutkan vivo telah memperkenalkan smartphone dengan resolusi kamera depan mulai dari 8MP hingga 24MP. Aktivitas selfie yang masih menjadi bagian penting dari budaya konsumen muda saat ini, diharapkan bisa memacu produsen smartphone untuk menyediakan kamera depan dengan resolusi dan kualitas gambar yang lebih tinggi pada tahun 2019.

Untuk AI sendiri, perusahaan memprediksikan bahwa teknologi AI tidak akan lagi terbatas pada smartphone high-end, melainkan juga menjadi fitur yang lebih mudah diakses oleh berbagai varian konsumen. Ia mencontohkan tahun lalu perusahaan mengeluarkan mode AI Face Beauty.

Karenanya, perusahaan berharap tahun 2019 ini, teknologi-teknologi seperti Elevating Front Camera, dan pengembangan desain, serta kamera sebagai “jendela” dari Artificial Intelligence akan menjadi tren mainstream yang dapat diakses semua lapisan konsumen dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini