Ini progres implementasi kartu ATM chip Bank Mandiri, BNI, BCA dan BTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses konversi kartu debit atau ATM perbankan menjadi kartu berbasis chip mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus tersebut telah membuat aktivitas nasabah untuk datang ke kantor cabang jadi terganggu.

Bank Mandiri misalnya, baru mengimplementasikan kartu berchip sebesar 9,17 juta atau 62% dari jumlah kartu debit yang dipersyaratkan untuk chip yang sebesar 14,9 juta kartu. Artinya, perseroan masih harus mengejar minimal 18% lagi hingga akhir tahun untuk memenuhi batasan minimal implementasi sesuai aturan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Lewat BukaRumah, nasabah bisa dapat KPR dengan DP mulai dari 5% hingga cashback

Sesuai aturan BI, seluruh kartu debit perbankan yang beredar sudah harus menggunakan chip pada akhir 2021. Sampai akhir tahun ini, bank dipersyaratkan sudah harus memenuhi minimal 80%.

"Pandemi ini berdampak cukup besar terhadap proses implementasi chip ini. Adanya arahan pemerintah terkait PSBB membuat masyarakat mengurangi aktivitas untuk datang ke cabang," kata Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang pada Kontan.co.id, Jumat (10/7).

Meski demikian, Bank Mandiri tetap mengejar agar implementasi kartu debit chip minimal mencapai 80% sampai akhir tahun. Perseroan telah menyiapkan strategi-strategi untuk mencapai target tersebut. Dari jumlah kartu debit yang sudah berchip itu, 4,7 juta sudah menggunakan logo GPN.

Bank BNI juga menghadapi hal yang sama. Hingga Mei 2020, total kartu debit BNI mencapai 29,5 juta kartu atau meningkat 7% secara year on year (YoY). dari jumlah itu, sebanyak 12 juta merupakan kartu yang dipersyaratkan menggunakan chip. Sementara yang sudah menggunakan chip mencapai 8,1 juta atau 67,5%.

Baca Juga: Penempatan dana LPS ke bank yang terancam gagal tidaklah gratis

General Manager Divisi Produk Manajemen BNI Donny Bima mengatakan, kondisi pandemi itu membuat proses migrasi kartu itu jadi relatif melambat. Namun, bank ini menargetkan ada kenaikan pertumbuhan kartu debit chip 4% per bulan sehingga pada akhir tahun perseroan masih bisa mengejar implementasi minimal 80%.

Sementara kartu debit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang sudah menggunakan chip baru mencapai 57% dari total kartu hingga Mei 2020. Oleh karena itu, bank swasta terbesar di Tanah Air ini masih harus bekerja keras untuk bisa memenuhi implementasi 80% sampai ujung tahun.

Editor: Tendi Mahadi