JAKARTA. PT PLN (Persero) terus mengebut proyek 35.000 MW, sampai dengan semester I tahun ini sudah ada 758 MW atau 2% dari total kapasitas yang dikembangkan sudah beroperasi. Progres tidak hanya dari sisi konstruksi melainkan juga perencanaan, pengadaan, dan PPA. Sampai akhir tahun ini, perusahaan akan melakukan tender untuk 6.000 MW.
Sedangkan sampai semester I tahun ini ada 7.170 MW atau 20% proyek yang masih masuk tahap perencanaan dan 5.155 MW atau 14% yang masuk dalam kategori pengadaan. Jumlah tersebut bakal dikebut pada tahun ini untuk menyusul 14.193 MW atau 40% proyek yang sudah masuk masa konstruksi. Sedangkan yang sudah berkontrak PPA namun belum konstruksi sebesar 8.550 MW atau 24%.
"Semua prosesnya baik, ini menjadi kira-kira yang sudah tandatangan (kontrak) 25.000 MW. Sekitar 11.000 MW on progres, kira-kira mulut tambang 6.000 MW lah selesai (tender) tahun ini," ujar Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan PLN kepada KONTAN, Jumat (7/7).
Selain progres pembangunan pembangkit, PLN juga terus mengebut inferastruktur pendukungnya merupakan jalur transmisi. Asal tahu saja, untuk mendukung proyek 35.000 MW, PLN akan membangun 46.903 kilometer sirkuit (kms) jalur transmisi. Sampai dengan semester I sudah ada 6.417 kms atau 14% jalur transmisi yang selesai dan bisa digunakan.
Selain itu masih ada 24.453 kms atau 53% jalur transmisi yang tengah masuk masa pra konstruksi. Selain itu sepanjang 16.034 kms atau 34% lainnya sudah masuk fase konstruksi. PLN juga pada Jumat (7/7) menandatangani kontrak pembangunan jalur transmisi Muara Enim-Newaurduri dengan panjang 500kms senilai Rp 3 triliun.
"Untuk totalnya jalur transmisi sudah 40% lebih lah," ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN.
Menurutnya, jalur transmisi merupakan elemen penting untuk mengalirkan listrik sampai ke masyaerakat. Pembangunan transmisi dilakukan mulai dari 500kV hingga 20kV untuk masuk ke pemukiman-pemukiman penduduk.
Harapannya jalur-jalur transmisi yang sudah dibangun bisa siap beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Namun progres pembangunannya paralel dengan pembangunan pembangkit yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto