KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal 2018, rata-rata indeks saham sektor consumer goods atau barang konsumsi mencatat koreksi 13,77% per Jumat (25/5). Namun, dalam sepekan kondisinya berubah, di mana sektor justru sukses mencatatkan penguatan 3,69%. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, reboundnya indeks barang konsumsi lebih bersifat sementara. Mengingat, Federal Open Market Committee (FOMC) menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, meskipun angka inflasi dan pengangguran Amerika membaik. Selain itu, menguatnya saham-saham barang konsumsi didukung kecenderungan imbal hasil Amerika yang mulai terkoreksi. Indikasi lelang surat utang negara (SUN) yang mulai diserap kembali oleh pasar dan investor asing, menyebabkan arus dana asing kembali masuk (capital inflow).
Ini prospek cerah saham emiten barang konsumsi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal 2018, rata-rata indeks saham sektor consumer goods atau barang konsumsi mencatat koreksi 13,77% per Jumat (25/5). Namun, dalam sepekan kondisinya berubah, di mana sektor justru sukses mencatatkan penguatan 3,69%. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, reboundnya indeks barang konsumsi lebih bersifat sementara. Mengingat, Federal Open Market Committee (FOMC) menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, meskipun angka inflasi dan pengangguran Amerika membaik. Selain itu, menguatnya saham-saham barang konsumsi didukung kecenderungan imbal hasil Amerika yang mulai terkoreksi. Indikasi lelang surat utang negara (SUN) yang mulai diserap kembali oleh pasar dan investor asing, menyebabkan arus dana asing kembali masuk (capital inflow).