JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) merasa kurang berekspansi. Oleh karena itu tahun ini emiten pelat merah ini ingin mengembangkan infrastruktur. Ekspansi di bidang infrastruktur akan menggunakan dana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap I yang mencapai total Rp 7 triliun. Dari jumlah itu sebesar 86,8% atau Rp 6,07 triliun dianggarkan untuk infrastruktur. "Penggunaan sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur. Indonesia digital network, di dalamnya ada tiga kelompok besar," sebut Direktur Jaringan, Teknologi Informasi, dan Solusi TLKM Abdus Somad Arief, Rabu, (20/5). Ia menjelaskan, pertama yakni Indonesia digital link. Ini adalah pembangunan backbone fiber optic. Awal Mei, TLKM telah meluncurkan jaringan backbone pita lebar Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Sehingga, jaringan dari Sabang sampai Merauke akan tersambung. Kemudian TLKM juga mengerjakan Indonesia global gateaway yang mengembangkan jaringan melalui kabel bawah laut ke arah barat, timur tengah, dan Eropa. Proyek tersebut diperkirakan rampung di akhir 2016. Kedua yaitu Indonesia digital access. Abdus menyebut, ini adalah membawa traffic ke pelanggan. Misalnya saja fiber to home yang ditargetkan memiliki 18 juta pelanggan tahun ini. TLKM juga menyediakan jasa Indihome Triple Play yang menyatukan antara telepon rumah, internet, dan televisi berbayar. Lebih lanjut, layanan 4G akan diperkenalkan ke 7 kota sampai akhir tahun ini. Lalu ketiga adalah Indonesia digital convergence. Abdus menjelaskan, ini merupakan platform aplikasi dan layanan digital. Selebihnya, TLKM akan menggunakan 13,2% atau Rp 924 miliar untuk rencana merger dan akuisisi. Meski begitu, Direktur Keuangan TLKM Heri Sunaryadi enggan memaparkan merger maupun akuisisi yang tengah dijajaki. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini proyek infrastruktur yang akan dikerjakan TLKM
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) merasa kurang berekspansi. Oleh karena itu tahun ini emiten pelat merah ini ingin mengembangkan infrastruktur. Ekspansi di bidang infrastruktur akan menggunakan dana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap I yang mencapai total Rp 7 triliun. Dari jumlah itu sebesar 86,8% atau Rp 6,07 triliun dianggarkan untuk infrastruktur. "Penggunaan sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur. Indonesia digital network, di dalamnya ada tiga kelompok besar," sebut Direktur Jaringan, Teknologi Informasi, dan Solusi TLKM Abdus Somad Arief, Rabu, (20/5). Ia menjelaskan, pertama yakni Indonesia digital link. Ini adalah pembangunan backbone fiber optic. Awal Mei, TLKM telah meluncurkan jaringan backbone pita lebar Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Sehingga, jaringan dari Sabang sampai Merauke akan tersambung. Kemudian TLKM juga mengerjakan Indonesia global gateaway yang mengembangkan jaringan melalui kabel bawah laut ke arah barat, timur tengah, dan Eropa. Proyek tersebut diperkirakan rampung di akhir 2016. Kedua yaitu Indonesia digital access. Abdus menyebut, ini adalah membawa traffic ke pelanggan. Misalnya saja fiber to home yang ditargetkan memiliki 18 juta pelanggan tahun ini. TLKM juga menyediakan jasa Indihome Triple Play yang menyatukan antara telepon rumah, internet, dan televisi berbayar. Lebih lanjut, layanan 4G akan diperkenalkan ke 7 kota sampai akhir tahun ini. Lalu ketiga adalah Indonesia digital convergence. Abdus menjelaskan, ini merupakan platform aplikasi dan layanan digital. Selebihnya, TLKM akan menggunakan 13,2% atau Rp 924 miliar untuk rencana merger dan akuisisi. Meski begitu, Direktur Keuangan TLKM Heri Sunaryadi enggan memaparkan merger maupun akuisisi yang tengah dijajaki. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News