JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku akan lebih fokus membidik proyek pemerintah dibanding proyek swasta dan BUMN pada tahun ini. Sampai akhir Februari 2015, WIKA akan segera menandatangani kontrak proyek pemerintah senilai Rp 1,5 triliun. Sekretaris perusahaan WIKA mengatakan Suradi menjelaskan, kontrak baru tersebut merupakan proyek pembangunan bendungan. “Nilainya Rp 1,5 triliun, kalau tidak ada halangan akan tanda tangan kontrak akhir bulan ini atau awal bulan Maret,” katanya pada KONTAN, Selasa (10/2). Proyek pemerintah yang cukup besar sedang dibidik perseroan tahun 2015 antara lain proyek bendungan, dermaga dan jalan. Suradi bilang, saat ini WIKA membidik proyek pembangunan bendungan di Kalimantan dan Aceh senilai Rp 4 triliun. Adapun kontrak baru pembangunan jalan yang disasar yakni jalan Trans Sumatera dan Sulawesi dengan target nilai Rp 3 triliun. Sementara untuk proyek dermaga ditargetkan Rp 2 triliun dengan menyasar dermaga di Belawan, Sumatera Utara dan Kalimantan. “Sisanya target kontrak baru datang dari proyek-proyek yang kecil-kecil,” ujar Suradi. Tahun 2015, WIKA menargetkan kontrak baru dari proyek pemerintah sekitar Rp 15,9 triliun atau 52,02% dari target kontrak baru tahun sebesar Rp 30,59 triliun. Target kontribusi kontrak baru proyek pemerintah ini naik 24,82% dari kontribusi tahun 2014 sebesar 27,2%. Manajemen WIKA mengaku optimis target dapat tercapai lantaran tahun ini pemerintah gencar mengupayakan pembangunan infrastruktur. Tahun lalu, proyek pemerintah yang digarap perseroan kecil karena pemangkasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bagi Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 22 triliun. Sementara kontrak swasta ditargetkan Rp 7,65 triliun atau 23,02%, turun dari tahun sebelumnya yang mampu berkontribusi sebesar 38,6% terhadap capaian kontrak baru. Demikian halnya dengan kontrak BUMN turun menjadi 22,17% dibanding tahun lalu dengan kontribusi 34,25%. Untuk mencapai target dari proyek swasta, WIKA mendorong proyek-proyek dari luar negeri. Tahun ini, perseroan mengincar proyek dari negeri orang sebesar Rp 4 triliun lebih. Proyek-proyek tersebut diantaranya, pembangunan 3 tower resindential di Aljazair dengan nilai sekitar Rp 1 triliun dan proyek pembangunan bandara di Timur Leste dengan nilai US$ 92,7 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun, superblock di Kucing Malaysia Rp1 triliun dan proyek Hotel 3 tower di Riyadh Arab Saudi Rp 1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini proyek-proyek infrastruktur yang diincar WIKA
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku akan lebih fokus membidik proyek pemerintah dibanding proyek swasta dan BUMN pada tahun ini. Sampai akhir Februari 2015, WIKA akan segera menandatangani kontrak proyek pemerintah senilai Rp 1,5 triliun. Sekretaris perusahaan WIKA mengatakan Suradi menjelaskan, kontrak baru tersebut merupakan proyek pembangunan bendungan. “Nilainya Rp 1,5 triliun, kalau tidak ada halangan akan tanda tangan kontrak akhir bulan ini atau awal bulan Maret,” katanya pada KONTAN, Selasa (10/2). Proyek pemerintah yang cukup besar sedang dibidik perseroan tahun 2015 antara lain proyek bendungan, dermaga dan jalan. Suradi bilang, saat ini WIKA membidik proyek pembangunan bendungan di Kalimantan dan Aceh senilai Rp 4 triliun. Adapun kontrak baru pembangunan jalan yang disasar yakni jalan Trans Sumatera dan Sulawesi dengan target nilai Rp 3 triliun. Sementara untuk proyek dermaga ditargetkan Rp 2 triliun dengan menyasar dermaga di Belawan, Sumatera Utara dan Kalimantan. “Sisanya target kontrak baru datang dari proyek-proyek yang kecil-kecil,” ujar Suradi. Tahun 2015, WIKA menargetkan kontrak baru dari proyek pemerintah sekitar Rp 15,9 triliun atau 52,02% dari target kontrak baru tahun sebesar Rp 30,59 triliun. Target kontribusi kontrak baru proyek pemerintah ini naik 24,82% dari kontribusi tahun 2014 sebesar 27,2%. Manajemen WIKA mengaku optimis target dapat tercapai lantaran tahun ini pemerintah gencar mengupayakan pembangunan infrastruktur. Tahun lalu, proyek pemerintah yang digarap perseroan kecil karena pemangkasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bagi Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 22 triliun. Sementara kontrak swasta ditargetkan Rp 7,65 triliun atau 23,02%, turun dari tahun sebelumnya yang mampu berkontribusi sebesar 38,6% terhadap capaian kontrak baru. Demikian halnya dengan kontrak BUMN turun menjadi 22,17% dibanding tahun lalu dengan kontribusi 34,25%. Untuk mencapai target dari proyek swasta, WIKA mendorong proyek-proyek dari luar negeri. Tahun ini, perseroan mengincar proyek dari negeri orang sebesar Rp 4 triliun lebih. Proyek-proyek tersebut diantaranya, pembangunan 3 tower resindential di Aljazair dengan nilai sekitar Rp 1 triliun dan proyek pembangunan bandara di Timur Leste dengan nilai US$ 92,7 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun, superblock di Kucing Malaysia Rp1 triliun dan proyek Hotel 3 tower di Riyadh Arab Saudi Rp 1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News