Ini proyek yang akan digarap holding tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga perusahaan BUMN tambang telah diputuskan untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar untuk mengubah status dari persero menjadi non persero lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Ini terkait pembentukan holding pertambangan.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk mengatakan, holding ini akan memperkuat posisi perusahaannya. Nantinya dengan bersinergi juga akan menciptakan nilai tambah dan optimalisasi cadangan mineral.

"Antam akan bersinergi dengan Inalum, Timah dan Bukit Asam untuk bersama-sama menjalankan strategi investasi, eksplorasi, pengembangan SDM serta pengembangan dan penelitian," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/11).


Hal inisesuai dengan PP 47/2017 mengenai penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Inalum (persero). Sebanyak 15,62 miliar saham seri B di Antam dialihkan ke Inalum sehinga 65% saham Antam akan dimiliki Inalum dan 35% dimiliki publik. Sedangkan saham seri A Antam tetap merupakan saham pengendali dimiliki negara.

Sedangkan sebanyak 4,84 miliar saham seri B milik PT Timah Tbk atau setara 65% saham, PT Bukit Asam sebanyak 1,49 miliar saham atau setara 65,02% akan dimiliki oleh Inalum dan saham seri A tetap dimiliki negara. 

"Efisiensi akan menciptakan kinerja keuangan menjadi lebih baik. Dengan bersatu, kemampuan  SDM juga membaik karena kami akan sharing knowledge," tambah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Dirut PT Timah Tbk.

Dalam jangka pendek, holding BUMN tambang akan membangun pabrik Alumina di Mempawah dengan kapasitas 2 juta ton per tahun. Selain itu ada pabrik Feronikel di Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton per tahun dan PLTU 1000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini