Ini proyeksi analis untuk perdagangan perdana di tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terparkir di zona hijau pada akhir perdagangan tahun 2018 Jumat (28/12) lalu. IHSG ditutup di level 6.194 atau menguat tipis 0,06%. Raihan tersebut bisa dibilang cukup baik walaupun secara year to date (YTD) IHSG mengalami pelemahan -2,54%. Investor asing menorehkan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 857,05 miliar.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menyebut indeks pada perdagangan akhir tahun lalu ditutup menguat terbatas membentuk pola candle spinning top. Ia menilai indeks kemungkinan masih akan bergerak membentuk tren bullish continuation setelah gagal menembus level psikologis 6200.

"Indikator Stochastic nampak berada di areal overbought yang mana menunjukkan adanya fase jenuh beli pada investor kendati indeks nampak masih berada pada momentum yang positif disertai dengan adanya fase akselerasi," kata dia.


Secara khusus ia mempekirakan bahwa indeks akan cenderung melemah pada range pergerakan yang sempit yaitu 6170-6200. Oleh karena itu, investor disarankan untuk melakukan aksi profit taking terlebih dahulu selagi indeks bergerak koreksi wajar menunggu momentum January Effect akibat aksi window dressing.

Sementara itu Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menyebut adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG di awal tahun 2019 sehingga berpeluang menuju ke area support. "Support pertama maupun kedua memiliki range pada 6176.711 dan 6158.924. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 6212.205 hingga 6229.912," ujarnya.

Berdasarkan indikator, MACD telah menunjukkan pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli. Di sisi lain, terlihat pula pola bearish spinning top candle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi