JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (16/8) akhir pekan lalu ditutup di teritorial negatif. IHSG anjlok 116,475 poin ke 4568,654, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak perdagangan 9 Juli lalu. Sementara indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah masing-masing 0,20% dan 0,33%. Koreksi di Wall Street terutama dipicu meningkatnya biaya dana di Amerika Serikat tercermin dari naiknya yield obligasi menjadi 2,8% tertinggi dalam dua tahun terakhir. Indeks sentimen konsumen di AS Agustus turun ke posisi 80 dari bulan sebelumnya 85, juga turut menekan bursa Indonesia. Karena itu, sejumlah analis memperkirakan perdagangan IHSG pada awal pekan ini akan bergerak mixed cenderung melemah.
Ini proyeksi IHSG awal pekan
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (16/8) akhir pekan lalu ditutup di teritorial negatif. IHSG anjlok 116,475 poin ke 4568,654, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak perdagangan 9 Juli lalu. Sementara indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah masing-masing 0,20% dan 0,33%. Koreksi di Wall Street terutama dipicu meningkatnya biaya dana di Amerika Serikat tercermin dari naiknya yield obligasi menjadi 2,8% tertinggi dalam dua tahun terakhir. Indeks sentimen konsumen di AS Agustus turun ke posisi 80 dari bulan sebelumnya 85, juga turut menekan bursa Indonesia. Karena itu, sejumlah analis memperkirakan perdagangan IHSG pada awal pekan ini akan bergerak mixed cenderung melemah.