JAKARTA. Para bankir memproyeksikan pertumbuhan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan masih tumbuh di atas 4% pada tahun mendatang. Angka proyeksi ini mengalami perlambatan dibandingkan periode sebelumnya, namun NIM di level 4% ini lebih tinggi dibandingkan NIM bank-bank negara ASEAN berkisar 3,5%. Gatot M. Suwono, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), menargetkan, perusahaan akan mencetak rasio NIM sebesar 5,75% - 6% di tahun 2015. Target rasio NIM ini tidak jauh berbeda dengan realisasi perolehan NIM pada tahun 2014. Misalnya, BNI membukukan NIM sebesar 6,13% pada kuartal III/2014. Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata, mengaku, rasio NIM tidak akan tumbuh kencang seperti tahun-tahun sebelumnya, karena biaya dana atau cost of fund terus naik akibat dari perebutan dana mahal di pasar. Perlambatan NIM sudah terjadi sejak tahun 2014. “Tahun depan, kami proyeksikan NIM di kepala 4%,” tutur Roy.
Ini proyeksi NIM perbankan tahun depan
JAKARTA. Para bankir memproyeksikan pertumbuhan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan masih tumbuh di atas 4% pada tahun mendatang. Angka proyeksi ini mengalami perlambatan dibandingkan periode sebelumnya, namun NIM di level 4% ini lebih tinggi dibandingkan NIM bank-bank negara ASEAN berkisar 3,5%. Gatot M. Suwono, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), menargetkan, perusahaan akan mencetak rasio NIM sebesar 5,75% - 6% di tahun 2015. Target rasio NIM ini tidak jauh berbeda dengan realisasi perolehan NIM pada tahun 2014. Misalnya, BNI membukukan NIM sebesar 6,13% pada kuartal III/2014. Roy A. Arfandy, Presiden Direktur Bank Permata, mengaku, rasio NIM tidak akan tumbuh kencang seperti tahun-tahun sebelumnya, karena biaya dana atau cost of fund terus naik akibat dari perebutan dana mahal di pasar. Perlambatan NIM sudah terjadi sejak tahun 2014. “Tahun depan, kami proyeksikan NIM di kepala 4%,” tutur Roy.