KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Umumkan rencana obligasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yakin memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 5 Desember 2019. Sehingga, pihaknya dapat melakukan penawaran umum pada 6 - 9 Desember mendatang. Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan Kereta Api Indonesia (Persero) menyebutkan selama lima tahun sejak 2014, KAI mencatatkan pertumbuhan pendapatan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 25,5% dan rata-rata pertumbuhan laba bersih dengan CAGR 22,3%. Baca Juga: Pembangunan LRT Jabodebek tahap I capai 67,3% Selain itu, berdasarkan laporan posisi keuangan pihaknya semakin berkembang yang mana peningkatan aset dengan CAGR 20,1% serta diiringi pertumbuhan ekuitas dengan CAGR 30,2%. Sedangkan, hingga semester I lalu pihaknya mencatatkan total aset mencapai Rp 41,2 triliun dengan pertumbuhan 5,84%. Sedangkan pertumbuhan total liabilitas sebesar 7,1% dan pertumbuhan total ekuitas sebesar 4,4%. Sementara jika dibandingkan dengan periode 30 Juni 2018, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 14,31% dan pertumbuhan laba bersih 54,39%. Ia menilai capaian tersebut dari dukungan yang kuat pemerintah terhadap KAI yang terlihat dari pemerintah yang mempertahankan kepemilikan 100% di KAI, karena KAI ini merupakan BUMN yang menyediakan, mengatur dan mengurus jasa angkutan kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (11/9). Dari sana, Didiek optimis KAI akan memperoleh pernyataan efektif dari OJK ada 5 Desember nanti dan melakukan penawaran umum pada 6 - 9 Desember. Sedangkan, untuk tanggal penjatahan diperkirakan pada 10 Desember 2019 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2019.
Ini proyeksi tanggal penawaran obligasi KAI
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Umumkan rencana obligasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yakin memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 5 Desember 2019. Sehingga, pihaknya dapat melakukan penawaran umum pada 6 - 9 Desember mendatang. Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan Kereta Api Indonesia (Persero) menyebutkan selama lima tahun sejak 2014, KAI mencatatkan pertumbuhan pendapatan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 25,5% dan rata-rata pertumbuhan laba bersih dengan CAGR 22,3%. Baca Juga: Pembangunan LRT Jabodebek tahap I capai 67,3% Selain itu, berdasarkan laporan posisi keuangan pihaknya semakin berkembang yang mana peningkatan aset dengan CAGR 20,1% serta diiringi pertumbuhan ekuitas dengan CAGR 30,2%. Sedangkan, hingga semester I lalu pihaknya mencatatkan total aset mencapai Rp 41,2 triliun dengan pertumbuhan 5,84%. Sedangkan pertumbuhan total liabilitas sebesar 7,1% dan pertumbuhan total ekuitas sebesar 4,4%. Sementara jika dibandingkan dengan periode 30 Juni 2018, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 14,31% dan pertumbuhan laba bersih 54,39%. Ia menilai capaian tersebut dari dukungan yang kuat pemerintah terhadap KAI yang terlihat dari pemerintah yang mempertahankan kepemilikan 100% di KAI, karena KAI ini merupakan BUMN yang menyediakan, mengatur dan mengurus jasa angkutan kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (11/9). Dari sana, Didiek optimis KAI akan memperoleh pernyataan efektif dari OJK ada 5 Desember nanti dan melakukan penawaran umum pada 6 - 9 Desember. Sedangkan, untuk tanggal penjatahan diperkirakan pada 10 Desember 2019 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2019.