Ini rangkuman hasil RUPS Darma Henwa hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua. Rapat yang diadakan di The Bridge Aston Rasuna Jakarta (10/7) dibagi dalam dua sesi.

Sesi pertama adalah RUPST yang memiliki empat genda yaitu  persetujuan Laporan Tahunan 2017, pengesahan Laporan Keuangan Tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2017, pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan tunjangan, gaji, bonus, dan atau remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Komisaris Perseroan untuk periode tahun 2017, serta pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Sedangkan dalam sesi kedua, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa hanya terdapat satu agenda yaitu, perubahan atau penetapan susunan pengurus Perseroan. Posisi Komisaris yang semula hanya dijabat oleh Endang Ruchijat, kini bertambah menjadi dua melalui pengangkatan kembali Gories Mere sebagai Komisaris DEWA.

Dengan demikian susunan direksi dan dewan komisaris DEWA menjadi: Presiden Direktur : Faisal Firdaus Direktur: Agus Efendi Direktur: Ivi Sumarna Suryana Direktur Independen: Djajeng Pristiwan Andalaswanto

Presiden Komisaris: Suadi Atma Komisaris: Endang Ruchijat Komisaris: Gories Mere Komisaris Independen: Kanaka Puradiredja Komisaris Independen: Hanibal S. Anwar

Selain itu, dalam rapat kali ini tidak ada agenda pembagian dividen karena DEWA masih membutuhkan kucuran dana untuk tambahan modal kerja di tahun 2018 ini.

Berdasarkan data Keuangan DEWA pada akhir tahun 2017, jumlah aset meningkat 5,4% menjadi US$ 401,80 juta dibandingkan tanggal 31 Desember 2016 sebesar USD 381,34 juta karena kenaikan pada akun Aset Lancar.

Ekuitas Perseroan pada tahun 2017 juga naik 1,1% menjadi US$ 227,55 juta dibandingkan tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$ 225,13 juta, disebabkan berkurangnya saldo defisit karena adanya laba bersih sebesar US$ 2,42 juta di tahun 2017.

Laba Usaha pun ikut naik 100% menjadi sebesar US$ 16,74 juta dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 8,37 juta. Laba Tahun Berjalan meningkat 403,6% menjadi US$ 2,77 juta, dibanding US$ 0,55 juta di tahun sebelumnya. Perseroan mencatat Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar US$ 2,42 juta, naik 549,1% dari US$ 0,37 juta di tahun sebelumnya.

Target kinerja

Anak Perusahaan Bakrie Group ini juga membidik pendapatan tahun 2018 bisa naik menjadi US$ 319 juta. Pada akhir tahun 2017, pendapatan DEWA turun 8% dari US$ 259,1 juta menjadi US$ 238,2 juta.

EBITDA juga mengalami penurunan 13% dari US$ 37,5 juta menjadi US$ 32,6 juta di akhir tahun 2017. "Di tahun ini, DEWA menargetkan kenaikan EBITDA sebesar US$ 50 juta," jelas Mukson.

Sampai dengan 31 Desember 2017, Belanja Modal Perseroan mencapai US$30,17 juta atau turun 25,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 40,40 juta. Penurunan terjadi karena Perseroan belum memperoleh pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan karena adanya penundaan Belanja Modal hingga tahun 2018.

Berdasarkan keterangan dari Mukson, target total belanja modal DEWA hingga akhir tahun 2018 sekitar US$ 35 juta.

"Namun, nominal tersebut masih bisa berubah. Total capex yang sebenarnya akan bisa diestimasi di akhir bulan Juli ini," jelasnya.

Sebagai informasi, PT Darma Henwa Tbk didirikan pada 8 Oktober 1991. Pada bulan Juli 1996, perusahaan mengubah statusnya dari PMDN menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham terbesar Perseroan. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia dan pada bulan September 2006 berubah lagi namanya menjadi PT Darma Henwa. Di tahun 2007, PT Darma Henwa Tbk menjadi perusahaan publik dengan kode saham DEWA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia