JAKARTA. Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro sudah cukup baik dan responsif dalam menghadapi perubahan internal ataupun eksternal yang mempengaruhi kinerja makro ekonomi Indonesia. Turunnya harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah mengakibatkan asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 perlu segera direvisi. Menkeu dalam hal ini bertindak cepat dengan langsung mengacukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Hal ini penting agar bujet anggaran yang dijalankan pemerintah bisa kredibel dan realistis. Kalau kedua hal itu terjadi maka pos penerimaan dan belanja negara setidaknya bisa direalisasikan. "Jangan sampai terlalu pesimis dan optimis. Ini sebagai landasan kerja bagi pemerintahan Jokowi," ujar Juniman ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/1). Dalam hal ini, ia memberikan nilai 3,5 bagi kinerja Menkeu dalam 100 hari kerja. Ke depannya, yang harus dilakukan oleh Menkeu adalah memperbaiki penerimaan negara, terutama pajak. Maka dari itu, Juniman melihat Kemkeu harus cepat menunjuk Dirjen Pajak definitif agar tidak tumpang tindih dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak.
Ini rapor 100 hari Menkeu dan Mendag dari ekonom
JAKARTA. Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro sudah cukup baik dan responsif dalam menghadapi perubahan internal ataupun eksternal yang mempengaruhi kinerja makro ekonomi Indonesia. Turunnya harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah mengakibatkan asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 perlu segera direvisi. Menkeu dalam hal ini bertindak cepat dengan langsung mengacukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Hal ini penting agar bujet anggaran yang dijalankan pemerintah bisa kredibel dan realistis. Kalau kedua hal itu terjadi maka pos penerimaan dan belanja negara setidaknya bisa direalisasikan. "Jangan sampai terlalu pesimis dan optimis. Ini sebagai landasan kerja bagi pemerintahan Jokowi," ujar Juniman ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/1). Dalam hal ini, ia memberikan nilai 3,5 bagi kinerja Menkeu dalam 100 hari kerja. Ke depannya, yang harus dilakukan oleh Menkeu adalah memperbaiki penerimaan negara, terutama pajak. Maka dari itu, Juniman melihat Kemkeu harus cepat menunjuk Dirjen Pajak definitif agar tidak tumpang tindih dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak.