Ini rating dari Fitch dan S&P untuk utang MPMX



JAKARTA. Dua lembaga pemeringkat, Fitch Ratings dan Standard & Poor's Rating (S&P) memberikan peringkat (rating) terbarunya kepada distributor kendaraan bermotor, PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX). 

Dalam rilis Senin (8/9), Fitch menyematkan rating Long-term foreign currency issuer "BB-" dengan outlook stabil. Bersamaan dengan itu, Fitch juga memberikan rating "BB-" untuk obligasi yang akan diterbitkan anak usahanya, MPM Global Pte. Ltd. 

Obligasi tersebut dijamin oleh MPMX beserta entitas anak, kecuali anak perusahan di bidang keuangan dan asuransi. Nandini Vijayaraghavan, Analis Utama Fitch mengatakan, ada beberapa faktor (key drivers) yang mendasari pemberian rating kepada MPMX. 


Pertama, MPMX merupakan termasuk distributor sepeda motor khususnya mereka Honda terbesar terutama di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur. Dua provinsi ini merupakan area dengan kontribusi penjualan sepeda motor Honda terbesar di tahun 2013 lalu. 

Pencapaian ini tak terlepas dari hubungan yang baik antaran MPMX dengan PT Astra Honda Motor (AHM). MPMX memiliki lisensi eksklusif untuk memasarkan sepeda motor Honda di dua provinsi tersbut. 

Kedua, profil keuangan yang sehat. Fitch menilai MPMX memiliki profil keuangan yang bagus terlihat dari rasio utang bersih terhadap EBITDA usaha yang hanya 1,6 kali di kuartal I 2014. 

"MPMX juga memiliki likuiditas memadai dan profil jatuh tempo utang yang berjenjang," kata Nandini, Senin (8/9). Sementara itu, S&P memberikan rating "B+" dengan outlook stabil untuk utang jangka panjang MPMX. 

S&P memberikan rating yang sama untuk MPM Global Pte Ltd dengan alasan MPMX berpotensi menjaga pangsa pasar penjualan sepeda motor di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. 

Namun, S&P memberi catatan bahwa terlalu terkonsentrasinya penjualan sepeda motor di dua area itu bisa berdampak buruk pada MPMX. "Penurunan penjualan sepeda motor Honda dalam jangka panjang bisa berpengaruh langsung ke MPMX," terang Abhisek. 

Jika kekhawatiran itu terjadi, tentu akan berdampak negatif juga pada kinerja bisnis anak usaha MPMX yang bergerak di bidang penjualan suku cadang dan pelumas sepeda motor. 

MPMX sebenarnya sudah mulai menjajal bisnis distribusi mobil yang diproduksi Nissan Motor pada tahun lalu. Ini merupakan kelanjutan dari inisiatif MPMX masuk ke usaha penyewaan mobil setahun sebelumnya. 

Namun, S&P menilai rekam jejak MPMX di dua bisnis ini belum kentara. MPMX pun dinilai masih tergolong "anak bawang" untuk menjadi distributor mobil besar. "Kami meyakini MPMX butuh beberapa tahun untuk meraih kontribusi postif dari bisnis ini," kata Abhisek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia