KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Para petinggi Departemen Pertahanan AS sudah mengetahui laporan pers bahwa rudal yang diduga berasal dari Rusia yang menargetkan fasilitas energi Ukraina menyeberang ke Polandia pada hari Selasa (15/11/2022). Serangan tersebut menewaskan dua orang. Akan tetapi, menurut seorang juru bicara, Departemen Pertahanan AS belum siap untuk mengkonfirmasi rinciannya. Mengutip
Military Times yang mengutip laporan
Associated Press, serangan rudal yang belum dikonfirmasi berasal dari mana menghantam Przewodów, sebuah desa Polandia di perbatasan Ukraina.
“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak memiliki informasi apa pun saat ini untuk menguatkan laporan tersebut dan sedang menyelidikinya lebih lanjut,” Brigjen Angkatan Udara AS Jenderal Pat Ryder, juru bicara Pentagon. Ryder menolak untuk berspekulasi - sebelum konfirmasi sifat serangan itu - apakah itu memerlukan tanggapan militer. Lebih dari 6.500 tentara AS ditempatkan di Polandia sejak awal tahun ini, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Duh! Rudal Rusia Mendarat di Negara NATO, Tewaskan 2 Orang di Polandia “Mengenai komitmen keamanan kami, dan Pasal 5 [NATO], kami sangat jelas bahwa kami akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO,” kata Ryder, menggemakan komentar yang dibuat Presiden Joe Biden awal tahun ini. Sebelumnya diberitakan, melansir
Fortune, serangan itu juga dilaporkan oleh jaringan radio Zet di Polandia. Disebutkan, roket yang nyasar jatuh sekitar 4 mil (6 kilometer) dari perbatasan Polandia dengan Ukraina. Menurut juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller di Twitter, Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengadakan pertemuan luar biasa Komite Keamanan Nasional menyusul laporan tersebut. Dia menolak memberikan alasan pasti untuk pertemuan tersebut dan merujuk pada informasi yang belum dikonfirmasi. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan laporan itu adalah provokasi dan membantah bahwa militernya telah mengarahkan rudal ke sasaran di dekat perbatasan dengan Polandia. Sementara itu, Menteri Pertahanan Latvia Artis Pabriks, mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg Television bahwa dia telah menerima informasi tentang insiden tersebut dari beberapa sumber, termasuk pihak berwenang Polandia. Saat ini pemerintahnya sedang mencari konfirmasi lebih lanjut atas apa yang telah terjadi.
Baca Juga: Zelensky Sebut G20 Jadi G19, Ditujukan sebagai Hinaan untuk Rusia “Latvia akan mendukung jika Polandia memerlukan konsultasi berdasarkan pasal 4 NATO,” katanya. Dia menambahkan, “Langkah selanjutnya dalam pandangan saya jika ini sepenuhnya dikonfirmasi harus menjadi diskusi yang jauh lebih serius tentang sistem pertahanan udara, dan dalam pandangan saya menutup setidaknya sebagian dari langit Ukraina.” Di bawah pasal 4 NATO, anggota aliansi dapat mengangkat masalah apa pun yang terkait dengan keamanan nasional untuk didiskusikan di antara perwakilan negara anggota NATO sebelum mengambil tindakan apa pun.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie