JAKARTA. Beberapa bank BUMN mencatatkan dana tebusan dan repatriasi yang cukup besar pada periode pertama pengampunan pajak yang berakhir pada akhir bulan September lalu. Berdasarkan catatan KONTAN, sampai periode pertama
tax amnesty ini, bank BUMN berhasil mencatatkan realisasi uang tebusan sebesar Rp 26,6 triliun dan dana repatriasi sebesar Rp 3,4 triliun. Beberapa instrumen yang diminati diantaranya adalah produk perbankan seperti deposito obligasi dan produk investasi di luar perbankan, seperti proyek infrastruktur.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk misalnya. Pada para periode pertama sampai 29 September 2016 lalu, bank berkode emiten BBRI ini mencatatkan dana repatriasi sebesar Rp 1,45 triliun, dan dana tebusan sebesar Rp 1,93 triliun. “Mayoritas dari dana repatriasi ini ingin ditempatkan di instrumen perbankan seperti deposito, tabungan, dan simpanan pangja menengah seperti obligasi, “ ujar Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto, Jumat, (30/9). Sis Apik mengatakan, ke depannya BRI mendorong agar dana tersebut bisa masuk ke instrumen dana pihak ketiga (DPK) bank agar bisa meningkatkan fungsi intermediasi bank. PT Bank Mandiri Tbk juga mencatatkan uang tebusan yang cukup besar. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan hingga 30 September 2016, total dana amnesti pajak yang dihimpun Bank Mandiri mencapai Rp14,5 triliun. “Dana tersebut terbagi atas 73.965 transaksi dana tebusan dengan nilai Rp13,187 triliun dan 214 transaksi dana repatriasi dengan nilai Rp1,328 triliun,” ujar Rohan. Terkait dengan detail penempatan dana di instrumen mana, Rohan belum mau merinci. PT Bank Negara Indonesia Tbk juga mencatatkan jumlah uang tebusan dan repatriasi yang tidak sedikit. Menurut Achmad Baiquni Direktur Utama BNI, untuk uang tebusan yang sudah masuk pada periode pertama
tax amnesty sampai 28 September 2016 adalah sebesar Rp 3,5 triliun. “Sedangkan untuk dana repatriasi yang masuk masih di bawah Rp 500 miliar,” ujar Baiquni. Kebanyakan instrumen yang diminta nasabah adalah produk perbankan seperti giro dan deposito serta beberapa produk pasar uang. PT Bank Tabungan Negara Tbk, sampai 29 September 2016, jumlah dana tebusan yang masuk ke bank ini sebesar Rp 8 triliun. “Sedangkan dana repatriasinya adalah sebesar Rp 200 miliar,” ujar Direktur Utama BTN, Maryono.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan terkait dengan jumlah dana repatriasi yang masuk ke Bank BUMN memang tidak sebanyak bank swasta. Hal ini karena Rini mengakui bahwa pemilik dana yang besar mayoritas menempatkan dananya di bank swasta. “Memang kalau dana repatriasi banyak dari bank swasta, kalau bank BUMN saya dapat laporannya tidak terlalu besar,” ujar Rini, Kamis (29/9). Rini mengatakan selain menginginkan beberapa instrumen perbankan, investor juga berminat untuk menempatkan dananya di investasi langsung berupa beberapa proyek pemerintah, seperti jalan tol, fasilitas penyimpanan Pertamina dan fasilitas permurnian minyak di Balikpapan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie