Ini rekomendasi analis untuk 10 saham pendorong IHSG sepanjang Juli 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Juli 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,53% ke level 6.433,54 per Senin (22/7). Ada sepuluh saham yang menduduki peringkat teratas pendorong IHSG.

Secara berurutan dari atas ke bawah, mereka adalah:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),
  2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA),
  3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),
  4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM),
  5. PT Barito Pacific Tbk (BRPT),
  6. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN),
  7. PT Trikomsel Oke (TRIO),
  8. PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP),
  9. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan
  10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Menurut Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony, penyebab emiten-emiten ini menjadi sepuluh teratas pendorong IHSG amat beragam. Saham-saham perbankan, yaitu BBCA dan BBRI didorong oleh efek pemilihan presiden yang sudah selesai sehingga menarik kembali investor asing untuk masuk ke pasar modal.


Investor asing memang mendahulukan untuk masuk ke saham-saham perusahaan dengan kapitalisasi besar. BBCA dan BBRI memang menjadi dua perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia, yaitu Rp 775,4 triliun untuk BBCA dan Rp 555,06 triliun untuk BBRI per kemarin.

Selanjutnya, kenaikan saham CPIN disebabkan oleh harganya yang sudah terkoreksi dari Rp 7.000 ke Rp 5.400 hingga perdagangan Senin (22/7). Di samping itu juga didorong sentimen harga ayam yang sempat naik pada momen Lebaran. Kemudian, kenaikan saham TPIA dan BRPT didorong oleh kualitas kredit yang semakin kuat serta peningkatan rating dari S&P. “Serta rencana stock split menjadi sentimen positif bagi BRPT di bulan Juli ini," kata Chris, Senin (23/7).

Sementara itu, kenaikan saham TRIO didukung oleh isu pemblokiran IMEI yang akan membatasi barang black market di pasar ponsel. “Ini adalah isu yang positif untuk TRIO ditambah lagi adanya investor yang akan masuk ke TRIO,” ucap dia.

Chris melihat, ke depannya, saham-saham di atas masih bisa naik lagi, kecuali CPIN. Pasalnya, Indonesia sudah dapat impor ayam dari Brasil setelah negara tersebut memenangkan gugatan terkait kebijakan Indonesia tentang impor ayam di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini menjadikan peternak dalam negeri bakal kedatangan pesaing yang dapat memengaruhi harga penjualan ayamnya.

Ia melihat BBCA, BBRI, TLKM, dan ICBP menjadi saham-saham yang menarik untuk dikoleksi. Alasannya, TLKM memiliki proyek Palapa Ring yang diperkirakan akan selesai tahun ini. Rampungnya proyek tersebut membuat TLKM menjadi lebih diminati investor karena adanya potensi kenaikan laba.

Selanjutnya, kinerja ICBP diprediksi masih meningkat di kuartal II-2019 sehingga menjadi sentimen positif bagi saham perusahaan sektor konsumen ini. Chris merekomendasikan investor untuk buy BBCA dengan target harga hingga akhir tahun Rp 32.000, BBRI Rp 4.800, TLKM Rp 5.000, dan ICPB Rp 11.500.

Sementara itu, Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas W.P. Pratama mengatakan, dari sepuluh saham teratas pendorong IHSG tersebut, banyak saham-saham bluechip yang sudah undervalue alias murah. Oleh karena itu, hal ini menarik investor untuk membeli saham-saham tersebut.

Ke depannya, saham-saham ini memiliki kemungkinan untuk naik lagi. Saham-saham sektor perbankan didorong oleh penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan penyaluran kredit perbankan. “Sektor konsumer didorong oleh terjaganya konsumsi masyarakat karena nilai tukar mulai stabil yang didorong oleh masuknya dana asing dan penurunan suku bunga,” kata dia. Sementara itu, saham infrastruktur didorong oleh program pemerintah yang akan melanjutkan pembangunan.

Dimas merekomendasikan netral untuk BBCA, sell untuk INTP di level Rp 18.000. Dia merekomendasikan buy untuk TPIA dengan target harga Rp 6.450, BBRI Rp 5.150, TLKM Rp 5.300, BRPT Rp 4.000, CPIN Rp 8.000, MNCN Rp 1.830, dan ICBP Rp 11.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati