KONTAN.CO.ID - Perusahaan consumer goods PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Muhammad Wafi Analis Bahana Sekuritas menyatakan beras sebagai kebutuhan primer saat ini banyak memiliki risiko politik (politic risk) dari pemerintah. Diantaranya seperti intervensi harga seperti Harga Eceran Tertinggi (HET). "Gula sudah, minyak goreng sudah, dan sekarang beras dan itu sedikit banyak memberi sentimen negatif untuk emiten beras," terang Wafi kepada KONTAN di BEI, Selasa (26/9). Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya berpengaruh terhadap saham AISA saja. Namun juga memberikan pengaruh pada perusahaan yang berbasis penjualan beras. Sementara itu, terkait dengan divestasi anak usaha AISA dia menilai secara fundamental, divestasi anak usaha cukup bagus. "Karena itu akan membuat laporan keuangan akan lebih ramping dan bagus. Namun yang kami lihat, kalau beli saham kan outlook ke depan," imbuhnya. Dia melihat, resiko saham AISA dan saham beras lainnya masih lebih besar dibandingkan dengan imbal balik yang ditawarkan. Artinya, sahamnya akan susah naik.
Ini rekomendasi analis untuk saham AISA
KONTAN.CO.ID - Perusahaan consumer goods PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Muhammad Wafi Analis Bahana Sekuritas menyatakan beras sebagai kebutuhan primer saat ini banyak memiliki risiko politik (politic risk) dari pemerintah. Diantaranya seperti intervensi harga seperti Harga Eceran Tertinggi (HET). "Gula sudah, minyak goreng sudah, dan sekarang beras dan itu sedikit banyak memberi sentimen negatif untuk emiten beras," terang Wafi kepada KONTAN di BEI, Selasa (26/9). Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya berpengaruh terhadap saham AISA saja. Namun juga memberikan pengaruh pada perusahaan yang berbasis penjualan beras. Sementara itu, terkait dengan divestasi anak usaha AISA dia menilai secara fundamental, divestasi anak usaha cukup bagus. "Karena itu akan membuat laporan keuangan akan lebih ramping dan bagus. Namun yang kami lihat, kalau beli saham kan outlook ke depan," imbuhnya. Dia melihat, resiko saham AISA dan saham beras lainnya masih lebih besar dibandingkan dengan imbal balik yang ditawarkan. Artinya, sahamnya akan susah naik.