Ini rekomendasi analis untuk saham MYOR



JAKARTA. Setelah dua hari disuspensi karena pabriknya terbakar, Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian perdagangan sementara saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Rabu (5/3). 

Saat suspensi dibuka, saham MYOR bergerak turun 0,33% ke level Rp 30.000. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, saat ini investor masih menunggu informasi mengenai jumlah kerugian dari pabrik MYOR tersebut. 

Dalam jangka pendek ini, Edwin merekomendasikan hold untuk saham MYOR. Soalnya, selain karena masih menunggu informasi lanjutan mengenai dampak kebakaran pabrik, ada data laporan keuangan 2013 yang tengah dinanti


"Sebaiknya hold dulu dalam jangka pendek ini, karena belum bisa mengambil kesimpulan seberapa besar dampaknya dari produksi MYOR," ujarnya.

Namun, Andre Setiawan, Analis Minna Padi Investama yakin, dampak kebakaran pabrik untuk saham MYOR tak akan terlalu signifikan. Dari sisi teknikal, saham MYOR masih berpotensi bergerak di level support Rp 28.000 dan resistance di level Rp 32.500-Rp 33.000.

Ia bilang, dalam jangka pendek, akan terjadi koreksi terbatas ke level Rp 29.500. Namun, dalam jangka menengah, saham MYOR berpotensi naik. Sehingga dia merekomendasikan buy on weakness. 

Sebenarnya, secara valuasi harga, saham MYOR masih menarik untuk dikoleksi. Edwin bilang, saat ini saham MYOR mencerminkan Price Earning Ratio (PER) 26 kali. Bagi industri konsumer, valuasi tersebut masih cukup menarik. 

Hitungan Edwin, dengan kemampuan mencetak laba di atas 30%, target harga saham MYOR dalam jangka panjang yakni Rp 36.500 dengan rekomendasi buy. "Tetapi kami akan pantau laporan keuangan untuk mereview kembali target harga tersebut," kata dia. 

Edwin memproyeksikan pendapatan MYOR di tahun 2013 lalu bisa naik 9,04% menjadi Rp 11,45 triliun dan laba bersih naik 39,7% menjadi Rp 1,02 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan