JAKARTA. Kinerja emiten sektor unggas hingga awal semester kedua tahun ini masih tertekan oleh daya beli. Bahana Sekuritas dalam riset sektoral mengungkapkan, pemulihan ekonomi masih belum dirasakan industri perunggasan Indonesia. Faktor musiman puasa dan Lebaran tak mampu mengerek permintaan terhadap ayam dan turunannya. Padahal, pemerintah sudah menggelar program pemusnahan untuk mengurangi keterpurukan harga. "Rendahnya daya beli masyarakat pada tahun ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya konsumsi ayam," kata Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi, Selasa (8/8). Dengan adanya formulasi baru terhadap kenaikan upah minimum yakni besar pertumbuhan ekonomi plus besar inflasi, serta adanya kenaikan tarif dasar listrik membuat daya beli masyarakat tidak sekuat tahun sebelumnya. Bahana pun menurunkan prediksi kinerja keuangan tiga emiten unggas tahun ini, yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Ini rekomendasi Bahana di sektor unggas
JAKARTA. Kinerja emiten sektor unggas hingga awal semester kedua tahun ini masih tertekan oleh daya beli. Bahana Sekuritas dalam riset sektoral mengungkapkan, pemulihan ekonomi masih belum dirasakan industri perunggasan Indonesia. Faktor musiman puasa dan Lebaran tak mampu mengerek permintaan terhadap ayam dan turunannya. Padahal, pemerintah sudah menggelar program pemusnahan untuk mengurangi keterpurukan harga. "Rendahnya daya beli masyarakat pada tahun ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya konsumsi ayam," kata Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi, Selasa (8/8). Dengan adanya formulasi baru terhadap kenaikan upah minimum yakni besar pertumbuhan ekonomi plus besar inflasi, serta adanya kenaikan tarif dasar listrik membuat daya beli masyarakat tidak sekuat tahun sebelumnya. Bahana pun menurunkan prediksi kinerja keuangan tiga emiten unggas tahun ini, yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).