KONTAN.CO.ID - Jakarta. Tidak sedikit masyarakat yang menghindari aktivitas olahraga saat menjalani puasa. Padahal olahraga tetap perlu dilakukan saat puasa untuk menjaga kebugaran tubuh. Meskipun demikian, olahraga kala berpuasa tidak boleh sembarangan karena bisa berakibat fatal baik untuk tubuh maupun ibadah puasa. Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kunjung Ashadi, memberikan beberapa rekomendasi cara berolahraga yang tepat di bulan puasa.
Berolahraga saat menjalani ibadah puasa perlu memperhatikan beberapa hal mulai dari waktu, durasi, hingga jensi olahraga yang dilakukan.
Baca Juga: Orangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Hiperaktif dari Dokter RSND Undip Waktu yang tepat untuk berolahraga.
Kunjung menjelaskan ada beberapa rekomendasi waktu yang tepat agar Anda bisa berolahraga saat menjalankan puasa. Waktu yang pertama adalah sebelum buka puasa tau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Estimasinya, ketika olahraga selesai bertepatan dengan waktu berbuka. Sehingga cairan tubuh dan tenaga yang berkurang bisa segera terganti. Kedua, setelah buka puasa atau setelah tarawih. Waktu ini bisa jadi pilihan karena kondisi tubuh kembali pada performa semula. Sehingga tidak perlu takut lemas atau kelelahan. Hal ini dikarenakan cairan tubuh yang keluar bisa segera tergantikan langsung saat atau setelah berolahraga. “Upayakan menghindari olahraga satu jam sebelum waktu tidur. Karena badan capek takutnya nanti malah tidak bisa tidur,” ujarnya. Waktu yang tepat untuk berolahraga selanjutnya adalah sebelum sahur. Bagi yang bisa bangun lebih awal bisa melakukan olahraga pada waktu ini sembari menunggu tersajinya santapan sahur. Olahraga waktu ini bisa membuat tubuh
fresh saat melaksanakan sholat subuh dan melakukan aktivitas pagi bahkan hingga sore. “Semua kembali ke masing-masing individu sih. Kapan pun sempatnya yang penting olahraga, bisa sore, bisa setelah tarawih pun bisa sebelum sahur,” tandasnya.
Baca Juga: Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2022? Ini 56 Instansi BUMN yang Buka Lowongan Kerja Jenis olahraga yang pas
Tidak semua olahraga bisa dilakukan saat berpuasa, kata pria yang merupakan pelatih cabang olahraga (cabor) renang Jawa Timur itu. Ada beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan saat berpuasa. Pertama adalah olahraga melatih jantung atau kardio. Jenis olahraga kardio diantaranya adalah joging, jalan cepat hingga bersepeda. Berenang tentu tidak dianjurkan saat puasa, karena beresiko membatalkan puasa. “Setelah buka puasa atau sebelum sahur, gak apa-apa kalau mau renang, asal jangan saat puasa, karena berpotensi masuknya air di dalam tubuh dan bisa membatalkan puasa,” tuturnya. Selanjutnya adalah latihan kekuatan. Olahraga yang masuk kategori ini bisa dengan push up, sit up, back up, plank, squat dan lain sebagainya. Olahraga ini dilakukan untuk menjaga agar tetap bugar dan sehat selama puasa dan badan pun bagus. “Sehingga tidak minder nanti kalau ketemu keluarga atau banyak orang saat hari raya atau lebaran,” ujarnya. Ketiga adalah latihan kelenturan. Ini bisa dengan yoga, pilates ataupun latihan kelenturan sederhana seperti cium lutut atau menggerakkan anggota tubuh sesuai ruang sendi agar badan makin luwes dan tidak mudah cidera. Menurutnya, semakin tambah usia seseorang, tingkat kelenturan otot semakin berkurang, sehingga rawan mengalami cidera atau sakit pada bagian otot tertentu. Untuk mengantisipasinya bisa dengan olahraga atau latihan kelenturan otot. Sebagai tambahan, bagi usia lanjut, direkomendasikan juga melakukan latihan keseimbangan, seperti berdiri satu kaki, berjalan pada satu garis lurus atau bisa juga dengan latihan
gym ball.
Durasi melakukan olahraga
Olahraga saat puasa sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang. Namun, direkomendasikan olahraga 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi tiap latihan antara 30-50 menit. Sesuai rekomendasi WHO, total waktu olahraga dalam seminggu sekitar 150 menit. Olahraga untuk kesehatan tidak direkomendasikan dilakukan setiap hari karena saat berolahraga tubuh mengalami aktivitas berat. Jika tanpa hari jedah, sel-sel otot bisa mengalami kerusakan. Agar regenerasi sel atau perbaikan otot berjalan dengan baik, tubuh butuh melakukan istirahat atau
recovery agar kondisinya pulih serta siap untuk mengikuti sesi latihan berikutnya. “Olahraga atau latihan yang berlebihan beresiko meningkatkan overn training. Apabila hal ini terjadi dalam jangka panjang maka bisa meningkatkan risiko kematian,” tandasnya lagi.
Baca Juga: Di Rekrutmenbersama.fhcibumn.id, Ini Syarat & Cara Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Pola makan saat berpuasa
Lutfhi Abdil Khuddus, dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya menambahkan beberapa tips lain untuk menjaga kebugaran saat berpuasa, yaitu dengan menyiapkan makanan dengan gizi yang seimbang, istirahat cukup, tidak merokok, dan minum alkohol.
Dianjurkan untuk minum minuman hangat terlebih dahulu saat berbuka. Sebab air hangat dapat lebih cepat mengembalikan suhu tubuh, sehingga organ di lambung dapat dapat beradaptasi dengan baik setelah lama tidak makan dan minum. Selain itu juga dianjurkan untuk makan dan minuman yang manis, karena dapat mengembalikan energi yang sudah terbuang selama seharian berpuasa. “Selain itu dalam ajaran agama Islam pun, Rasulullah SAW. menganjurkan berbuka puasa dengan yang manis, misalnya kurma,” kata pria yang tergabung dalam Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News