Ini rekomendasi saham emiten CPO usai India kenakan tambahan pajak impor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah India mengenakan pajak tambahan atas impor crude palm oil (CPO). Mengutip The Economic Times, Selasa (2/2), India memotong pajak dasar impor minyak sawit mentah menjadi 15% dari sebelumnya 27,5%, tetapi memberlakukan 17,5% pajak tambahan terpisah.

Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan, penambahan pajak impor CPO ini dilakukan karena India ingin membangun infrastruktur pertanian domestik dan mendorong sumber daya di India. 

Kenaikan pajak juga akan mempersempit kesenjangan bea antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya sehingga akan mengurangi impor CPO India dan berpotensi menekan harga CPO Malaysia.


Baca Juga: Produksi emas berpotensi tidak maksimal, berikut rekomendasi saham MDKA

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, kebijakan India tersebut akan memberikan tekanan pada kinerja penjualan emiten maupun ekspor CPO secara keseluruhan. Apalagi, harga jual CPO sudah turun sejak mencapai rekor tertinggi di level RM 3.733 per ton pada Januari 2021.

Meskipun begitu, menurut Okie, sentimen negatif ini sifatnya hanya fluktuasi saja. Pasalnya, permintaan CPO ke depannya masih kuat, terutama dari China yang mempersiapkan stok jelang momentum Imlek.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga tengah melanjutkan program B40 guna menyerap produksi dalam negeri. "Hal ini juga dapat menjadi solusi bagi potensi turunnya impor minyak," ungkap Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/2).

Okie juga memprediksi, permintaan CPO untuk tahun 2021 cukup kuat sehingga masih ada ruang penguatan pada harga jualnya. "Namun, saya melihat, harga tahun ini tidak akan lebih tinggi dari pertumbuhan tahun lalu," ucap dia. 

Baca Juga: Sentimen yang akan menggerakkan IHSG pada perdagangan Rabu (3/2)

Ia memprediksi, harga jual CPO pada tahun ini bisa mencapai level RM 4.100-RM 4.400 per ton. Sejalan dengan prediksi tersebut, ia pun masih memasang rekomendasi overweight untuk saham subsektor CPO. 

Okie menyarankan buy saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga Rp 1.560 per saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 13.150, dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan target harga Rp 1.170 per saham.

"Saat ini, saya melihat emiten tersebut memiliki peluang lebih baik dibandingkan emiten lainnya, baik dari sisi kinerja maupun likuiditas," kata dia. 

Pada perdagangan Selasa (2/2), LSIP ditutup minus 5,38% ke level Rp 1.320 per saham, AALI -3,04% menjadi Rp 11.150, dan TBLA -1,63% ke level Rp 905 per saham.

Selanjutnya: Minim sentimen, IHSG diproyeksikan lanjut melemah pada perdagangan Rabu (3/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi