KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham Grup Bakrie hingga kini masih belum memulihkan diri dari level rendah. Beberapa emiten grup ini pun tengah menyelesaikan restrukturisasi utang. Sejak tahun 2014, proses restrukturisasi utang PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) belum juga rampung. Di lain sisi tahun ini, restrukturisasi utang jadi agenda utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Maklum, dari total utang Rp 12 triliun masih tersisa Rp 10,5 triliun. Harapannya, sebagaimana dialami oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang juga perusahaan Grup Bakrie, harga saham emiten kelompok usaha Bakrie lainnya kembali menggeliat.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kerugian BTEL menurun karena mulai ada perbaikan dalam usaha. BNBR masih terus berupaya memperbaiki kinerja keuangan dan BUMI sudah merestrukturisasi utang terlebih dahulu. “BTEL kerugiannya mengalami penurunan, yang artinya sudah mulai ada perbaikan usaha. BUMI sudah terlebih dahulu restrukturisasi, tinggal melihat hasil perbaikannya saja agar kepercayaan investor tidak pudar lagi. Untuk BNBR lagi memperbaiki kinerja keuangan, namun hasilnya tentu tidak akan terasa dalam jangka pendek secara fundamental,” kata Hartanto, Jumat (3/8).