Ini Rekomendasi Saham Lapis Kedua & Ketiga yang Cocok untuk Trading dan Diversifikasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah bayang-bayang volatilitas pasar, saham lapis kedua dan ketiga menarik dilirik. Saham-saham yang tercermin di dalam indeks IDX SMC Liquid dan IDX SMC Composite ini cocok sebagai pilihan trading dan diversifikasi.

IDX SMC Liquid dan IDX SMC Composite melaju cukup kencang pada perdagangan Selasa (28/3) dengan kenaikan masing-masing 2,07% dan 1,41%. Meski kinerja keduanya masih memerah secara year to date, minus 2,55% dan 4,22%.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto, mengamati pelemahan indeks SMC di awal tahun ini masih terbilang wajar. Kedua indeks ini terseret oleh penurunan harga beberapa saham berbobot besar, seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO).


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Ace Hardware (ACES) di Tengah Ketatnya Persaingan Industri

Selain itu, saham-saham emiten konstruksi BUMN ikut menjadi pemberat indeks. 

"Masih ada tekanan di tahun ini, khususnya selama saham-saham berbobot besar di indeks ini masih menurun," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (28/3).

Sebagai pengingat, IDX SMC Composite merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menangah. Sedangkan IDX SMC Liquid menjaring likuditas yang tinggi dari saham-saham tersebut.

Equity Analyst Phillip Sekuritas Indonesia, Helen, melihat saham IDX SMC layak dipertimbangkan sebagai pilihan diversifikasi investasi maupun trading. Sebab, IDX SMC juga banyak diisi saham dengan rekam jejak kinerja dan prospek apik, bahkan beririsan dengan indeks bluechips.

"Kenaikan saham-saham lapis kedua dan ketiga didorong oleh aksi diversifikasi pelaku pasar. Juga karena kenaikan sebagian saham yang tahun lalu mengalami koreksi," ujar Helen.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro sepakat, saham lapis kedua dan ketiga ini banyak yang punya prospek menarik. Catatan Nico, harus lebih selektif memilah saham dan menentukan momentum time to buy.

"Bisa dikombinasikan dengan big caps. Indeks SMC masih menarik untuk pilihan diversifikasi jangka panjang dan untuk short term trading," imbuh Nico.

Nico mencontohkan beberapa anggota indeks SMC yang secara year to date sanggup melompat lebih tinggi dibandingkan saham big caps. Tengok saja saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Temas Tbk (TMAS).

Secara umum Nico lebih merekomendasikan saham-saham di dalam indeks IDX SMC Liquid. Lantaran lebih mencerminkan saham lapis kedua dan ketiga yang paling liquid ditransaksikan.

Baca Juga: Sektor Konsumsi Berpotensi Membaik, Cermati Rekomendasi Saham UNVR, ICBP dan INDF

Sebagai pilihan investasi, William mengingatkan saham bigcaps memang cenderung lebih aman. Namun jika ingin investasi jangka pendek ketika pasar sedang volatile, maka saham-saham lapis kedua dan ketiga cocok untuk pilihan trading.

"Saham blue chips agak lebih lambat dan cocok dilakukan pada momentum tertentu, misalnya pembagian dividen yang sedang terjadi belakangan ini," imbuh William.

Sedangkan menurut William saham second liner dan third liner menyimpan potensi reward yang relatif lebih tinggi. Meski pada saat yang bersamaan pelaku pasar perlu cermat karena sejalan dengan risiko kejatuhan harga.

William menyarankan membatasi risiko serta memberikan acuan untuk merealisasikan keuntungan (taking profit). Misalnya dalam periode trading mingguan, mengamankan cuan 10%-20% sudah cukup menarik dalam situasi saat ini.

Saham pilihan William adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Helen menjagokan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), serta saham batubara ITMG dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sedangkan Nico merekomendasikan empat saham, yakni GGRM, ERAA, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Nico menilai eeempat saham ini mempunyai pola teknikal MACD yang mengarah ke golden cross alias time to buy, sehingga layak untuk dicermati.

"Secara sektoral juga menjelang lebaran, empat sektor itu sangat prospektif, dari sektor konsumen primer, non-primer, dan bidang infrastruktur jalan tol," tandas Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi