JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membidik marketing sales atawa pendapatan pra penjualan Rp 4,5 triliun tahun ini. Target tersebut 50% lebih tingi ketimbang realisasi marketing sales tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Catatan saja, realisasi marketing sales Summarecon tahun lalu tak terpenuhi. Semula perusahaan berkode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengincar marketing sales Rp 3,5 triliun. Target itu sudah merupakan target revisi, karena semula mereka menetapkan target marketing sales Rp 4,5 triliun pada awal tahun 2016. Nah, tahun ini Summarecon yakin, tren penjualan properti bakal berangsur-angsur membaik. "Dampak terhadap stimulus pemerintah di sektor properti akan semakin terasa. kami sangat optimistis semester II akan jauh lebih baik lagi," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, kepada KONTAN, Senin (9/1).
Ini rencana bisnis SMRA 2017 demi target Rp 4,5 T
JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membidik marketing sales atawa pendapatan pra penjualan Rp 4,5 triliun tahun ini. Target tersebut 50% lebih tingi ketimbang realisasi marketing sales tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Catatan saja, realisasi marketing sales Summarecon tahun lalu tak terpenuhi. Semula perusahaan berkode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengincar marketing sales Rp 3,5 triliun. Target itu sudah merupakan target revisi, karena semula mereka menetapkan target marketing sales Rp 4,5 triliun pada awal tahun 2016. Nah, tahun ini Summarecon yakin, tren penjualan properti bakal berangsur-angsur membaik. "Dampak terhadap stimulus pemerintah di sektor properti akan semakin terasa. kami sangat optimistis semester II akan jauh lebih baik lagi," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, kepada KONTAN, Senin (9/1).