Ini rencana bos baru Bank Danamon ke depan



JAKARTA. Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon mengatakan, dirinya tidak akan mengubah fokus bisnis bank yang dipimpinnya itu. Mantan Group CEO Alliance Bank Malaysia Bhd ini tetap mengarahkan Bank Danamon pada mass market, terutama UKM dan pembiayaan otomotif.

Sng Wah menjelaskan, industri perbankan Indonesia masih menawarkan peluang yang beragam untuk pertumbuhan, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. "Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pangsa pasar Danamon di industri dan juga kontribusi Danamon terhadap ekonomi yang sedang bertumbuh," terang Sng Wah, Jumat (27/2).

Salah satu senjata Danamon dalam mengembangkan UKM adalah Danamon Simpan Pinjam (DSP). Unit layanan yang berfokus pada pembiayaan mikro ini tengah dikembangkan ke beberapa channel seperti mobil dan kios mikro. Menurut Muliadi Rahardja, Wakil Direktur Utama Bank Danamon, channel-chanel tersebut bakal diperkenalkan Danamon dalam waktu dekat.


"Kami terus kembangkan bisnis UKM karena peluang pasarnya masih sangat luas. Data yang kami himpun, ada sekitar 56 juta lebih usaha mikro. Belum lagi ditambah dengan 60 juta kelas menengah baru," ujar Muliadi.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon menambahkan, dengan potensi pasar mikro yang terbuka dan besar, pihaknya bakal menerapkan beberapa model pembiayaan baru bagi DSP. Selain itu, Bank Danamon juga bakal meningkatkan penetrasi lebih tinggi lagi di UKM, terutama dengan investasi di teknologi dan infrastruktur.

Tahun ini, Bank Danamon mengincar pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% dengan pertumbuhan kredit mikro berkisar 8%. "Kami juga tetap kembangkan pembiayaan otomotif baik roda empat dan roda dua, karena tahun ini kami melihat demand-nya bakal lebih baik. Terlebih karena harga BBM turun," imbuh Vera.

Hingga akhir 2014, total kredit Bank Danamon tumbuh sebesar 3% menjadi Rp 139 triliun. Dari jumlah itu, kredit usaha mikro melalui DSP berada pada Rp 19 triliun pada akhir tahun 2014. Sementara itu, jumlah kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp 20 triliun pada akhir tahun 2014.

Secara total, kredit Danamon untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) berkontribusi sebesar 28% dari seluruh kredit Danamon. Kredit untuk segmen komersial mencapai Rp 15 triliun pada akhir tahun 2014 dan kredit untuk segmen korporasi mencapai Rp 17,5 triliun. Pembiayaan perdagangan atau trade finance Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26% pada Desember 2014 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 24,8 triliun.    

Pada periode yang sama, kredit otomotif melalui Adira Finance mencapai Rp 49,6 triliun, atau tumbuh sebesar 3% dibandingkan pada akhir Desember 2013. Hal ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan dan kompetisi yang lebih ketat pada industri pembiayaan kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto