Ini rencana ekspansi transaksi digital BTN



KONTAN.CO.ID - Kendati berstatus sebagai penguasa pasar kredit perumahan (KPR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus ekspansi kanal digital.

Yang terbaru, Bank BTN meluncurkan pembayaran online dengan instrumen Quick Response Code (QR payment). Sederhananya, QR payment adalah aplikasi berbasis ponsel pintar maupun komputer yang memudahkan pembayaran tanpa mesin EDC.

"Jadi penjual memasukan nilai transaksi kemudian pembeli tinggal memindai kode QR yang tampil di aplikasi milik penjual sehingga transaksi lebih cepat mudah dan aman," kata Maryono kepada KONTAN di Magelang, Minggu (20/8).


Budi Satria Direktur Bank BTN menambahkan, layanan aplikasi QR payment akan terus disempurnakan. Perseroan tengah memproses QR payment agar aplikasi tersebut bisa memproses pembayaran dari rekening bank lain.

Maryono mengatakan, transaksi non tunai di Bank BTN sudah mencapai 65% dari total transaksi. Porsi ini meningkat signfikan dari tahun lalu. "Nilai transaksi non tunai naik 265% tapi secara volume transaksi naik 365%," jelas Maryono.

Di tahap awal, transaksi pembayaran online menggunakan QR payment baru bisa digunakan di segmen pelaku UMKM yang dibina di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) desa Karanganyar, Magelang. Nantinya QR payment akan digunakan di segmen distributor properti semisal perusahaan bahan bangunan. BTN juga akan menerapkan QR payment untuk transaksi di pasar-pasar.

"Keuntungannya QR payment kami tidak perlu investasi karena hanya aplikasi. Bank tidak perlu membeli EDC," jelas Budi.

Dus, Bank BTN mengerem ekspansi kantor cabang konvensional. Budi bilang perseroan hanya menambah sekitar 1-2 kantor cabang fisik di semester 2 tahun ini lantaran investasi kantor cabang sangat besar.

Saat ini Banj BTN memiliki 77 kantor cabang, 244 KCP, dan 488 kantor kas. Di sisa tahun ini, Bank BTN akan memaksimalkan sejumlah kanal digital.

Di lini bisnis kredit hunian, Bank BTN memacu transaksi KPR lewat situs www.btnproperti.com. Budi menyebut, pihaknya juga akan menambah agen layanan perbankam tanpa kantor (branchless banking) dari posisi saat ini 6.000 agen menjadi 10.000 agen di akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia