KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi digital bank milik perseroan yaitu TMRW.

Head of Digital Bank UOB Indonesia Fajar Septandri Maharjaya menyampaikan bahwa saat ini TMRW memiliki produk tabungan, kartu kredit dan untuk e-commerce loan yang disebut TMRW Pay.

“Rencananya kita akan tambah dengan wealth management produk, jadi ke depannya nasabah dapat melakukan pembelian reksadana, dapat melakukan top up, kredit melalui aplikasi kami,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/3).

Baca Juga: UOB Akan Selesaikan Akuisisi Bisnis Konsumen Citigroup pada Tahun Ini

Selain itu, lanjut dia, di dalam produk tersebut nasabah kartu kredit juga bisa menukarkan reward poin lewat aplikasi. Fajar bilang, saat ini TMRW memiliki dua produk kredit, pertama kartu kredit dan produk TMRW Pay.

“TMRW Pay memang bentuknya e-commerce loan jadi ketika nasabah mau belanja di e-commerce yang telah bekerja sama dengan kami dia bisa membayar dengan loan (pinjaman), itu salah satu bentuk kami menyalurkan kredit,” terangnya.

Fajar mengungkapkan, pertumbuhan nasabah pada aplikasi digital bank TMRW terbilang bagus. Meski tak disebutkan angka pastinya, tetapi dia bilang jumlahnya tumbuh 100% di 2022.

“Kalau kita lihat di 2022 kita tumbuh 100% jadi jumlah nasabah akhir 2022 dibanding tahun 2021 itu tumbuhnya dua kali lipat. Kalau di dunia digital pertumbuhannya bukan sedikit ya tapi eksponensial,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Fajar, dana pihak ketiga (DPK) TMRW juga tampak bagus, di mana pertumbuhannya mencapai sekitar 80%-90% di tahun 2022.

“Jadi kita bisa menjaga jumlah kuantitas dan jumlah kualitas, karena kita juga gak mau punya jumlah nasabah sangat besar sekali tapi average balance per customer-nya juga rendah, tentu yang kita mau kita cari balance-nya lah,” tuturnya.

Baca Juga: Promo Kartu TMRW by UOB, Diskon Tiket Pesawat & Hotel PegiPegi Hingga Rp 350.000

Lebih lanjut Fajar menambahkan, segmen nasabah aplikasi TMRW menyasar pada milenial profesional dengan rentang usia 25 sampai 45 tahun.

“Mulai akhir tahun 2022, kita coba naikkan secara segmen umur sampai 45 tahun karena kalau kita lihat makin bertambah umur seseorang tingkat wealth-nya akan lebih baik, selain itu orang juga semakin melek digital,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto