JAKARTA. Penyedia jasa pinjaman berbasis teknologi (fintech) UangTeman dapatkan suntikan modal baru senilai US$ 12 juta. Ada sejumlah rencana yang disiapkan pemain fintech di bawah naungan PT Digital Alpha Indonesia ini setelah mendapat guyuran dana segar Aidil Zulkifli, CEO & Founder UangTeman, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mengukur akuisisi pelanggan yang menguntungkan di seluruh Indonesia dan sebagai investasi untuk melakukan penelitian maupun pengembangan secara berkelanjutan. Menurut Aidil, UangTeman berencana membuka Pusat Ilmu Pengetahuan dan Analitikal di Singapura dan India di mana penelitian lebih lanjut akan berfokus mengenai analisis pinjaman. "Kami akan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang memungkinkan kita dapat menyampaikan kebahagiaan tersebut kepada pelanggan kami nantinya,” ujar Aidil dalam keterangan tertulis, Senin (7/8). Sejak pertama kali hadir di Indonesia hingga periode 31 Desember 2016, UangTeman mengalami pertumbuhan lebih dari 300% dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah angka 2%. Dana sebesar US$ 12 juta sendiri di dapat dari sejumlah investor seperti K2 Venture Capital Ltd, STI Financial Group, dan juga dari Tim Draper, selaku founder perusahaan modal ventura dari Amerika Serikat (AS), Draper Associates. Selain itu ada beberpa investor lama yang kembali membenamkan dana di UangTeman seperti Alpha JWC Ventures dan Teong Chee Hooi. Lewat aksi ini, Stanley Wang Managing Director of K2 Venture Capital Ltd, akan bergabung dalam dewan direksi dari induk perusahaan PT Digital Alpha Group. "Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan hampir seluruhnya sudah mengakses lewat saluran mobile serta secara online. Kami melihat, UangTeman sebagai pelopor yang paling menjanjikan di industri fintech yang tampak masih baru di Indonesia," ujar Stanley. “Pangsa pasar untuk pinjaman mikro masih belum terlalu dimanfaatkan, dimana pemain paling signifikan masih bersifat offline. Kondisi inilah yang membuat Indonesia menjadi pasar yang menguntungkan bagi kreditur mikro online, seperti UangTeman. Sebagai pelopor pasar pinjaman mikro di Indonesia, kami percaya bahwa pertumbuhan UangTeman yang kuat secara berkelanjutan dengan kemampuan untuk meniru kisah suksesnya di pasar lain di ASEAN,” timpal Cyrus Wen, Partner STI Financial Group.
Ini rencana UangTeman setelah diguyur US$ 12 juta
JAKARTA. Penyedia jasa pinjaman berbasis teknologi (fintech) UangTeman dapatkan suntikan modal baru senilai US$ 12 juta. Ada sejumlah rencana yang disiapkan pemain fintech di bawah naungan PT Digital Alpha Indonesia ini setelah mendapat guyuran dana segar Aidil Zulkifli, CEO & Founder UangTeman, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mengukur akuisisi pelanggan yang menguntungkan di seluruh Indonesia dan sebagai investasi untuk melakukan penelitian maupun pengembangan secara berkelanjutan. Menurut Aidil, UangTeman berencana membuka Pusat Ilmu Pengetahuan dan Analitikal di Singapura dan India di mana penelitian lebih lanjut akan berfokus mengenai analisis pinjaman. "Kami akan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang memungkinkan kita dapat menyampaikan kebahagiaan tersebut kepada pelanggan kami nantinya,” ujar Aidil dalam keterangan tertulis, Senin (7/8). Sejak pertama kali hadir di Indonesia hingga periode 31 Desember 2016, UangTeman mengalami pertumbuhan lebih dari 300% dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah angka 2%. Dana sebesar US$ 12 juta sendiri di dapat dari sejumlah investor seperti K2 Venture Capital Ltd, STI Financial Group, dan juga dari Tim Draper, selaku founder perusahaan modal ventura dari Amerika Serikat (AS), Draper Associates. Selain itu ada beberpa investor lama yang kembali membenamkan dana di UangTeman seperti Alpha JWC Ventures dan Teong Chee Hooi. Lewat aksi ini, Stanley Wang Managing Director of K2 Venture Capital Ltd, akan bergabung dalam dewan direksi dari induk perusahaan PT Digital Alpha Group. "Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan hampir seluruhnya sudah mengakses lewat saluran mobile serta secara online. Kami melihat, UangTeman sebagai pelopor yang paling menjanjikan di industri fintech yang tampak masih baru di Indonesia," ujar Stanley. “Pangsa pasar untuk pinjaman mikro masih belum terlalu dimanfaatkan, dimana pemain paling signifikan masih bersifat offline. Kondisi inilah yang membuat Indonesia menjadi pasar yang menguntungkan bagi kreditur mikro online, seperti UangTeman. Sebagai pelopor pasar pinjaman mikro di Indonesia, kami percaya bahwa pertumbuhan UangTeman yang kuat secara berkelanjutan dengan kemampuan untuk meniru kisah suksesnya di pasar lain di ASEAN,” timpal Cyrus Wen, Partner STI Financial Group.