JAKARTA. Bank Commonwealth Indonesia memperkirakan aturan Giro Wajib Minimum yang menyatakan bahwa surat berharga masuk ke dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR), tidak terlalu mempengaruhi penyaluran kredit perseroan sampai akhir tahun. Hal ini disebabkan karena perseroan tidak terlalu banyak mempunyai surat berharga setelah pada tahun lalu menerbitkan Medium Term Notes. Menurut Executive Vice President Commonwealth Indonesia Liliawati Gunawan, posisi LDR perseroan saat ini adalah sedikit di atas 100. Nah, dengan aturan ini memang ada penurunan sedikit, tapi nilainya menurut Liliawati tidak terlalu signifikan. “Jika dilihat secara industri juga tidak terlalu banyak dampaknya karena kalau dilihat total surat berharga perbankan adalah 80 triliun rupiah, jauh sekali dibandingkan total market deposito sebesar 4,2 ribu triliun rupiah,” ujar Liliawati, (9/7).
Ini respons Commonwealth atas aturan giro wajib
JAKARTA. Bank Commonwealth Indonesia memperkirakan aturan Giro Wajib Minimum yang menyatakan bahwa surat berharga masuk ke dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR), tidak terlalu mempengaruhi penyaluran kredit perseroan sampai akhir tahun. Hal ini disebabkan karena perseroan tidak terlalu banyak mempunyai surat berharga setelah pada tahun lalu menerbitkan Medium Term Notes. Menurut Executive Vice President Commonwealth Indonesia Liliawati Gunawan, posisi LDR perseroan saat ini adalah sedikit di atas 100. Nah, dengan aturan ini memang ada penurunan sedikit, tapi nilainya menurut Liliawati tidak terlalu signifikan. “Jika dilihat secara industri juga tidak terlalu banyak dampaknya karena kalau dilihat total surat berharga perbankan adalah 80 triliun rupiah, jauh sekali dibandingkan total market deposito sebesar 4,2 ribu triliun rupiah,” ujar Liliawati, (9/7).