Ini resep Lotte Mart agar bisnis tetap bertumbuh



JAKARTA. Kendati sektor ritel saat ini masih lesu akibat penurunan daya beli namun PT Lotte Mart Indonesia mengaku tidak khawatir. Bahkan pihaknya tetap memasang target optimis tahun ini dengan memasang target pertumbuhan di level 12%-13%. 

Joseph V Buntaran, Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia mengatakan, perlu inovasi di tengah lesunya sektor ritel saat ini. Selain itu, perusahaan juga harus menjaga kerja sama dan kredibilitas dari pihak mitra kerja. Hal tersebut yang menurutnya bakal membuatnya bisnisnya terus bertumbuh.

"Bagaimana menjalankan bisnis ritel ada tiga hal, yakni kerja sama dengan bank, competitiveness dan kredibilitas," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).


Persaingan saat ini begitu berat, apalagi bagi Lotte Mart yang baru meramaikan kompetisi sejak 2010. Sebagai merek baru, perusahaannya membutuhkan dana yang kuat untuk mendukung ekspansi.

Hal inilah yang bisa dipenuhi oleh perbankan, dengan kemitraan yang erat dengan perbankan maka perusahaan akan mendapatkan jaminan sisi finansial untuk ekspansi.

"Sisi capital itu merupakan hal yang sulit, karena tidak semua (bank) memberikan dukungan capital yang kuat tanpa adanya feasibility study yang menentukan ini bisa dikembangkan atau tidak," lanjutnya.‎

Selain itu, dirinya juga terus meningkatkan competitiveness kepada pelanggan dengan memberikan harga yang kompetitif. Dengan strategi yang cermat, hal ini bisa dilakukan untuk menggenjot penjualan. Selain itu juga menjaga sisi kredibilitas, sebab sebagai pemain yang baru masuk perlu mengedepankan kredibilitas kepada masyarakat.‎

Oleh karena itu, fokus Lotte Mart tidak hanya kepada kebutuhan pelanggan dan supplier. Dari sisi pelanggan tentunya dengan harga yang kompetitif akan terus belanja dan dari sisi supplier stok barang tidak akan berkurangan. Selain juga ada sisi perbankan yang bisa membiayai ekspansi atau memberikan solusi-solusi pembayaran ke supplier.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini