JAKARTA. Pada hari Jumat (16/1), pemerintah mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu jenis premium dari harga Rp 7.600 menjadi Rp 6.600, serta jenis solar yang menjadi Rp 6.400 dari semula Rp 7.250. Kebijakan tersebut pun berdampak pada industri pembiayaan karena sebagian besar multifinance bergerak di pembiayaan otomotif. Ada yang berharap ketentuan tersebut dapat menggenjot pembiayaan, ada pula yang masih pesimistis. Roni Haslim, Direktur PT BCA Finance mengungkapkan, mereka cukup optimistis terhadap kondisi industri pembiayaan tanah air tahun ini. Salah satunya disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mengoreksi harga BBM.
Ini respon pelaku multifinance soal penurunan BBM
JAKARTA. Pada hari Jumat (16/1), pemerintah mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu jenis premium dari harga Rp 7.600 menjadi Rp 6.600, serta jenis solar yang menjadi Rp 6.400 dari semula Rp 7.250. Kebijakan tersebut pun berdampak pada industri pembiayaan karena sebagian besar multifinance bergerak di pembiayaan otomotif. Ada yang berharap ketentuan tersebut dapat menggenjot pembiayaan, ada pula yang masih pesimistis. Roni Haslim, Direktur PT BCA Finance mengungkapkan, mereka cukup optimistis terhadap kondisi industri pembiayaan tanah air tahun ini. Salah satunya disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mengoreksi harga BBM.