KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar kabar di media sosial terkait Fazz Financial Group yang akan melakukan sejumlah perubahan bisnis sehingga berdampak terhadap fintech peer to peer (P2P) lending PT Modal Rakyat Indonesia atau Modal Rakyat. Berdasarkan unggahan akun @ecommurz di Instagram, Fazz dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menutup lini bisnisnya, tak terkecuali Modal Rakyat. Langkah itu disebut lantaran perusahaan ingin memfokuskan beroperasi pada beberapa unit bisnis saja.
Modal Rakyat yang merupakan bagian dari Fazz Financial Group dikabarkan menjadi salah satu korban langkah tersebut.
Baca Juga: Ribuan Pinjol Ilegal Diblokir, Ini 98 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK Agustus 2024 Akun itu menyebut Fazz akan melakukan PHK yang terjadi dalam tiga tahap, yakni tahap pertama pada Agustus 2024 yang berdampak pada Modal Rakyat, Fazz Capital Finance, dan operasi peminjaman. Tahap kedua pada September 2024, yang akan memengaruhi Fazz Agen, termasuk Xfers dan Payfazz. Tahap ketiga pada Februari 2025, Fazz dilaporkan akan melakukan penutupan operasional penuh di Fazz Business. Disebutkan masalah itu muncul karena adanya permasalahan antara tim Singapura dan Indonesia. Adapun pihak Singapura diduga ingin mengambilalih Fazz. Menanggapi kabar tersebut, manajemen Modal Rakyat mengatakan kepada Kontan bahwa saat ini Modal Rakyat yang merupakan bagian dari Fazz Financial Group tengah melakukan perubahan fokus bisnis dengan lebih mendorong pertumbuhan pinjaman untuk agen Fazz. "Dengan itu, kami berharap kinerja Modal Rakyat bisa bertumbuh di kemudian hari, seiring dengan pertumbuhan Fazz," ungkap manajemen Modal Rakyat kepada Kontan, Jumat (23/8). Lebih lanjut, manajemen Modal Rakyat menyebut perusahaan tidak mempunyai rencana untuk menutup layanan Modal Rakyat, atau layanan yang lain pada tahun depan. Mereka bilang Modal Rakyat akan terus melayani peminjam yang berasal dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Selama proses tersebut, kami memastikan tanggung jawab untuk seluruh mitra, pengguna, serta kewajiban terhadap regulator akan selalu terpenuhi sesuai peraturan perundangan yang berlaku," ujar manajemen Modal Rakyat. Hingga saat ini, manajemen Modal Rakyat menyampaikan fokus Fazz adalah mengembangkan seluruh layanan dengan integrasi yang lebih baik dalam naungan Fazz Financial Group.
Baca Juga: Merger & Akuisisi Sektor Finansial Tetap Semarak Sementara itu, dalam unggahan tersebut, dilaporkan juga bahwa Lazada yang berbasis di Singapura dan didukung oleh Alibaba tertarik mengakuisisi Fazz untuk mendapatkan lisensi perihal operasi layanan pembayaran dan pembiayaan di Indonesia. Terkait hal itu, manajemen Modal Rakyat menyebut belum ada pembicaraan yang konkret dalam hal merger dan akuisisi dengan pihak lain hingga saat ini. Lebih lanjut dalam unggahan, Fazz dilaporkan ingin fokus pada dua unit bisnis utama, StraitX (infrastruktur pembayaran Kripto yang berbasis di Singapura) dan Fazz Agen (dibangun di atas Xfers yang juga berbasis di Singapura).
Sebagai informasi, Fazz yang dahulu bernama Payfazz, telah bergabung dengan Xfers yang berbasis di Singapura untuk membentuk Fazz Financial Group (FFG) pada 2021 dengan nilai investasi sebesar US$ 30 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi