Ini rincian pembelian mobil, pesawat, dan energi China dalam kesepakatan dagang



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China berjanji untuk membeli tambahan hampir US$ 80 miliar barang-barang manufaktur dari Amerika Serikat (AS) selama dua tahun ke depan. China pun akan menambah pembelian lebih dari US$ 50 miliar pasokan energi. 

Menurut sumber yang mengetahui kesepakatan perdagangan yang diteken hari Rabu (15/1), China pun akan menambah pembelian sektor jasa AS sekitar US$ 35 miliar dalam dua tahun.

Perjanjian dagang fase satu menetapkan kenaikan pembelian barang pertanian AS oleh China sekitar US$ 32 miliar selama dua tahun, atau sekitar US$ 16 miliar per tahun. Dengan angka dasar ekspor pertanian AS ke China tahun 2017 yang sebesar US$ 24 miliar, total ekspor tahunan ke China mendekati US$ 40 miliar yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump.


Myron Brilliant, kepala urusan internasional Kamar Dagang AS membenarkan peningkatan impor US$ 32 miliar dari angka 2017. Angka-angka peningkatan impor China ini akan diumumkan pada Rabu (15/1) pada penandatanganan di Gedung Putih antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri Liu He.

Baca Juga: AS-China sepakat hidupkan lagi pertemuan reguler semi-tahunan

Dua sumber lain yang mengetahui kesepakatan dagang fase satu pun membenarkan jumlah rencana pembelian per sektor tersebut.

Ketika kesepakatan dagang fase satu diumumkan pada 13 Desember lalu, pejabat AS mengatakan bahwa China menyetujui pembelian US$ 200 miliar tambahan produk pertanian AS, produk manufaktur, energi, dan jasa dalam dua tahun ke depan dari angka basis 2017.

Trump terutama menggarisbawahi peningkatan impor pertanian dari China yang akan menguntungkan konstituen politiknya yang terpukul perang dagang dalam 18 bulan terakhir.

Tantangan manufaktur

Menurut sumber Reuters, peningkatan US$ 80 miliar untuk barang-barang manufaktur termasuk pembelian signifikan mobil, onderdil mobil, pesawat terbang, mesin pertanian, peralatan medis dan semikonduktor, tanpa menyebutkan nama-nama pemasok tertentu.

Pesawat kemungkinan akan diproduksi oleh Boeing Co yang penjualan barunya ke China terhenti selama dua tahun terakhir. Ini akan menjadi pembuka jalan bagi Boeing yang saham dan pendapatannya anjlok karena penghentian penjualan pesawat 737 MAX akibat dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019.

Meski angka-angka kesepakatan muncul, sumber Reuters tersebut menyatakan keraguan atas janji pembelian barang-barang manufaktur. Kesepakatan perdagangan AS-China tidak membahas hambatan non-tarif yang telah membuat barang-barang AS ini keluar dari pasar China selama beberapa dekade, termasuk aturan pengadaan, produk standar dan subsidi untuk perusahaan milik negara China.

Baca Juga: Label manipulator dicabut, penguatan yuan terbesar sejak Juli 2019

Dengan penjualan mobil China yang lesu dan kelebihan kapasitas perakitan dalam negeri yang meningkat, sulit untuk melihat perlunya China membeli lebih banyak mobil buatan AS. Di antara kendaraan buatan AS yang paling populer yang dijual di China adalah kendaraan sport BMW dan Mercedes-Benz.

China juga memiliki tujuan untuk mendominasi manufaktur pada beberapa sektor yang akan ditambah impornya dari AS. Ini juga memicu skeptisisme.

Banyak ahli ekonomi dan pakar meragukan bahwa perjanjian perdagangan fase satu akan diimplementasikan seperti yang tertulis meskipun pejabat AS menyebut ada klausa penegakan penting dalam kesepakatan.

Mekanisme penegakan tersebut memungkinkan penyampaian keluhan melalui konsultasi yang akan mencapai Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Jika klaim AS atas ketidakpatuhan China tidak dapat diselesaikan, AS akan memiliki hak untuk memberlakukan kembali tarif atas barang-barang China sesuai dengan kerusakan ekonomi yang dituduhkan. Tetapi tidak ada yang menghalangi China untuk membalas. Ini akan mengembalikan kedua belah pihak ke status quo seperti sekarang.

Baca Juga: Bursa Asia menguat sehari menjelang penandatanganan kesepakatan AS-China

Lighthizer pada hari Senin menyebut kesepakatan itu langkah besar ke depan untuk hubungan perdagangan AS-China. "Kesepakatan yang benar-benar bagus untuk Amerika Serikat," kata Lighthizer seperti dikutip Reuters. Dia mengatakan kepada Fox Business Network bahwa kepatuhan China akan diawasi dengan ketat.

"Kami mengharapkan mereka untuk memenuhi hukum. Kami akan membawa kasus dan tindakan terhadap mereka jika tidak memenuhi," kata Lighthizer.

Editor: Wahyu T.Rahmawati