JAKARTA. Harian KONTAN edisi Sabtu (31/1) memiliki sejumlah berita yang kami ulas pada rubrik Rekomendasi di halaman empat. Ada lima berita dalam rubrik tersebut. Pertama, profil emiten PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG). Permintaan kaca yang terus tumbuh memicu AMFG keukeuh berekspansi. AMFG berencana membangun pabrik yang berlokasi di kawasan Cikampek, Jawa Barat. AMFG memilih lokasi di Cikampek lantaran mayoritas produsen otomotif memiliki pabrik di Karawang. Sehingga, dapat mengefisiensikan biaya distribusi. Perusahaan ini akan menggelontorkan dana sekitar US$ 154,94 juta, setara Rp 1,87 triliun untuk pabrik baru tersebut. Dananya dari anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar US$ 100 juta. Kedua, PT Siloam International Hospitals (SILO) optimistis menjalani bisnis di tahun ini. Anak usaha Grup Lippo ini menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha bersih atau net operating revenue (NOR) pada 2015 sebesar Rp 3,68 triliun. Proyeksi tersebut tumbuh 49% dibandingkan pencapaian 2014 sebesar Rp 2,47 triliun. Bukan hanya itu, manajemen SILO memproyeksikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA pada tahun ini meningkat 92% year-on-year (yoy) menjadi Rp 868 miliar dari pencapaian tahun lalu senilai Rp 452 miliar.
Ini ringkasan berita halaman empat hari ini
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Sabtu (31/1) memiliki sejumlah berita yang kami ulas pada rubrik Rekomendasi di halaman empat. Ada lima berita dalam rubrik tersebut. Pertama, profil emiten PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG). Permintaan kaca yang terus tumbuh memicu AMFG keukeuh berekspansi. AMFG berencana membangun pabrik yang berlokasi di kawasan Cikampek, Jawa Barat. AMFG memilih lokasi di Cikampek lantaran mayoritas produsen otomotif memiliki pabrik di Karawang. Sehingga, dapat mengefisiensikan biaya distribusi. Perusahaan ini akan menggelontorkan dana sekitar US$ 154,94 juta, setara Rp 1,87 triliun untuk pabrik baru tersebut. Dananya dari anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar US$ 100 juta. Kedua, PT Siloam International Hospitals (SILO) optimistis menjalani bisnis di tahun ini. Anak usaha Grup Lippo ini menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha bersih atau net operating revenue (NOR) pada 2015 sebesar Rp 3,68 triliun. Proyeksi tersebut tumbuh 49% dibandingkan pencapaian 2014 sebesar Rp 2,47 triliun. Bukan hanya itu, manajemen SILO memproyeksikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA pada tahun ini meningkat 92% year-on-year (yoy) menjadi Rp 868 miliar dari pencapaian tahun lalu senilai Rp 452 miliar.