Ini ringkasan berita valas dan reksadana hari ini



JAKARTA. Sebelum berangkat ke kantor, ada baiknya Anda menyimak ringkasan berita valas dan reksadana di Harian KONTAN edisi 17 September 2014 halaman 6. Jadi Anda selalu mendapatkan berita terbaru dan tidak akan ketinggalan informasi.

Berita utama halaman ini membahas nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih terpuruk. Spekulasi kenaikan suku bunga AS memicu rupiah terseret mendekati level Rp 12.000 dalam dua hari terakhir.

Di pasar spot, Selasa (16/9), pasangan USD/IDR stagnan di level 11.971. Sepanjang bulan ini, rupiah sudah terdepresiasi sebesar 2,4%. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, kemarin (16/9), rupiah melemah 0,24% dibanding hari sebelumnya ke level Rp 11.903. Adapun, sepanjang September ini, mata uang berlambang Garuda ini sudah jatuh sedalam 1,6%. Sekadar gambaran, pada akhir tahun lalu, rupiah pun sempat terpuruk ke level Rp 12.189.


Analis mengatakan, faktor utama penyebab rupiah melemah, karena dollar AS yang semakin kokoh. Hal ini tak lepas dari antisipasi terhadap pertemuan dewan moneter Bank Sentral AS (FOMC Meeting) pada 16-17 September 2014. Pasar berekspektasi akan ada percepatan kenaikan suku bunga AS.

Selanjutnya, kami juga mengangkat berita poundsterling yang melemah terhadap beberapa mata uang lainnya. Mata uang ini mendapat tekanan dari rilis data inflasi Inggris bulan Agustus 2014 yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Para analis menilai pelemahan poundsterling terutama terjadi karena data PPI Input bulan Agustus lalu sebesar -0,6% lebih rendah dari ekspektasi para analis 0,1%. Sedangkan pada bulan sebelumnya di angka -1,7%. Sedangkan data Consumer Price Index atau inflasi year on year (yoy) 1,5%, sesuai dengan ekspektasi para analis namun lebih rendah dari bulan sebelumnya 1,6%.

Selasa (16/9) hingga pukul 17:00 WIB, pasangan EUR/GBP naik 0,37% dari hari sebelumnya menjadi 0,8002. Poundsterling juga melemah 0,32% versus USD ke level 1,6180. Sedangkan pairing GBP/AUD turun 0,12% dari hari sebelumnya menjadi 1,7958.

Berita terakhir kami sajikan strategi PT Indo Premier Securities di ajang Indonesia Financial Expo and Forum (IFEF) 2014 pada 26-28 September 2014. Kali ini, Indo Premier akan mempromosikan dua produk utama, yaitu Indo Premier Online Technology (IPOT) dan IPOT Fund. IPOT merupakan aplikasi trading saham yang telah memiliki 50.000 investor. Sedangkan, IPOT Fund adalah supermarket reksadana online. Melalui layanan ini, investor bisa memilih 73 produk reksadana besutan 16 manajer investasi (MI).

Baca juga indikator harga komoditas CPO, emas, batubara dan minyak mentah. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di Harian KONTAN edisi 17 September 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat