KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mengawali awal pekan bulan Oktober 2019 data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini ditutup positif. Hal tersebut mengacu pada kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,73% menjadi 6,105 dari sebelumnya 6.061 pada pekan lalu. Sekretaris Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menjelaskan senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 0,75% menjadi sebesar Rp 7,02 triliun dari Rp 6,96 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Melirik saham-saham jawara market caps, siapa yang menarik? “Sementara itu untuk, data rata-rata transaksi BEI mengalami variasi pergerakan data yaitu kenaikan terdapat pada rata-rata volume transaksi yaitu sebesar 0,97% menjadi 14,776 miliar unit saham dari 14,634 miliar unit saham selama pekan lalu,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (11/10). Kemudian untuk perubahan terjadi pada rata-rata nilai transaksi dan rata-rata frekuensi transaksi. Yulianto menjelaskan rata-rata nilai transaksi mengalami perubahan sebesar 1,06% menjadi Rp 7,90 triliun dari Rp 7,99 triliun pada penutupan pekan lalu. Adapun rata-rata frekuensi transaksi mencatatkan perubahan sebesar 5,01% atau menjadi 466,851 kali transaksi dari 491,470 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya. Sepanjang tahun 2019, Yulianto bilang investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 50,68 triliun dan investor asing pada Jumat (11/10) mencatatkan jual bersih sebesar Rp 477,81 miliar. Adapun pada pekan ini, BEI ini mengantarkan dua perusahaan untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO). PT Gaya Abadi Sempurna Tbk dengan kode saham SLIS menjadi emiten ke 39 yang resmi melantai di bursa. Emiten yang bergerak pada sektor
Miscellaneous Industry resmi tercatat di BEI pada Senin (7/10) kemarin.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat lagi besok, disokong kabar baik negosiasi perang dagang Kemudian, dua hari berselang pada Rabu (9/10) PT Trinitan Metals and Minerals Tbk dengan kode saham PURE, bergerak pada sektor
Basic Industry and Chemicals menjadi emiten ke 40 yang tercatat di BEI.
Selain IPO, pada Senin (7/10) Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap VI Tahun 2019, yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap VI Tahun 2019 nilai nominal Rp1,19 triliun. Adapun, hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi ini adalah
idAAA (
Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Yulianto menyatakan total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 79 Emisi dari 42 Perusahaan Tercatat senilai Rp 89,87 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 417 emisi dengan nilai nominal
outstanding sebesar Rp 440,90 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 118 Perusahaan Tercatat.
Baca Juga: IHSG menguat pekan ini, bagaimana proyeksi untuk pekan depan? Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal Rp2.660,03 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp8,79 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini