Ini Saham Big Caps Pilihan Usai Pemilu



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Saham dengan kapitalisasi jumbo alias big caps kompak menguat usai pemilihan umum (pemilu) berlangsung. Kenaikan ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Pada Jumat (16/2), IHSG ditutup menguat 0,44% atau naik 32,26 poin ke posisi 7.335,54. Di sisi lain, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 20,04 triliun secara year to date. 

Dalam sepekan terakhir, investor asing terpantau kembali mengakumulasi saham big caps. Di urutan pertama, asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak Rp 1,8 triliun. 


Disusul saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy Rp 1,5 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,3 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 543,5 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 529,1 miliar. 

Baca Juga: Sektor Emiten Ritel Dinilai Prospektif, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Analis

Sejalan dengan itu, saham-saham big caps tersebut kompak mengalami penguatan. Ambil contoh, BBRI yang telah berhasil menguat 5,11% dalam sepekan terakhir ke level Rp 6.150. 

Kemudian BMRI telah naik 5,11% dalam sepekan menjadi Rp 7.200, BBCA menguat 3,38% menjadi Rp 9.950, BBNI naik 3,90% ke level Rp 6.000 dan TLKM berhasil naik 4,52% ke posisi Rp 4.160.  

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya menjelaskan sejatinya, pasar telah berekspektasi bahwa pemilihan presiden (pilpres) akan berlangsung dalam dua putaran. 

Namun hasil dari sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat alias quick count melaporkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di atas 50%. Artinya, peluang untuk pilpres satu putaran semakin terang benderang. 

"Meski begitu dalam sepekan terakhir, IHSG sudah naik 1,22%. Jadi ada potensi koreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek," jelas Cheril kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Kendati melaju kencang, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menyarankan investor untuk berhati-hati karena rawan terkoreksi. 

"Beli ketika orang lain jual dan jual ketika orang lain beli. Saat ini banyak investor yang sudah merealisasikan keuntungannya," ucapnya.

Nico bilang fokus utama pelaku pasar saat ini adalah proses pemilu masih berjalan, sehingga apapun masih bisa terjadi. Dia meminta pelaku pasar untuk tetap menanti pengumuman resmi dari KPU.

*Saham Big Caps Pilihan* 

Head of Research CGS-CIMB Sekuritas Hadi Soegiarto menuturkan hasil penghitungan cepat suara legislatif juga menunjukkan suara yang cukup besar untuk pengambilan kebijakan pada koalisi Prabowo-Gibran. 

Ini menunjukkan peluang yang lebih tinggi untuk kesinambungan kebijakan. Untuk itu, CGS-CIMB Sekuritas memproyeksikan akan ada perombakan kabinet mungkin akan terjadi sebelum Prabowo dilantik.

"Ada kemungkinan reshuffle kabinet terjadi sebelum Prabowo-Gibran menjabat. Terutama pada jabatan menteri yang dipegang oleh partai politik saingannya," jelas Hadi dalam riset, Rabu (14/2). 

Namun jagoan CGS-CIMB Sekuritas jatuh pada BBNI, BMRI, TLKM, ISAT dan CTRA. Meski begitu, Hadi bilang investor bisa mempertimbangkan saham yang akan terdampak positif di bawah program pemerintah Prabowo-Gibran.

Misalnya, di program hilirisasi akan menguntungkan bagi emiten tambang logam seperti PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 8,22 Triliun dalam Sepekan, Ini Saham yang Banyak Dikoleksi

Masih dalam program yang sama, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga akan mendapat keuntungan melalui penjualan lahan kawasan industri yang berkaitan dengan pengembangan hilirisasi. 

Dorongan untuk perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusatrana juga akan menguntungkan perusahaan bahan baku dan kontraktor yang terpilih. Adapun saham pilihan CGS-CIMB Sekuritas jatuh pada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). 

Sementara saham pilihan Nico masih berada di big bank masih memiliki potensi upside ke depannya, seperti BBCA dengan target harga di Rp 10.750, BBRI di RP 6.600, BBNI di Rp 6.350 dan BMRI dengan target Rp 7.350. 

Dalam jangka pendek, Cheril menyarankan untuk bisa melakukan profit taking pada saham-saham konsumen primer seperti ICBP, ULTJ, HOKI. Investor juga bisa ambil untuk dari saham infrastruktur seperti PTPP dan ADHI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .